KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mendorong Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) pusat sampai ranting agar terlibat dalam internasionalisasi Bahasa Indonesia di Australia.
Setelah bahasa Indonesia diterima sebagai bahasa resmi dalam persidangan UNESCO, maka tugas selanjutnya adalah mengajak sebanyak-banyaknya siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia.
Arahan ini disampaikan oleh Mukhamad Najib selaku pimpinan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberrra dalam rapat koordinasi (rakor) awal tahun 2024 dengan PPAI secara daring pada Sabtu (3/2).
Baca Juga: Ini Bedanya Bank Syariah di Australia
KBRI Canberra di Australia Dorong Perhimpunan Pelajar Indonesia Terlibat dalam Internasionalisasi Bahasa Indonesia
Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus PPIA dari tingkat pusat dan cabang. Kegiatan ini membahas rencana kerja tahun 2024, seperti PPIA Victoria, PPIA Tasmania, PPIA Australian Capital Territory, PPIA New South Wales, PPIA Western Australia, PPIA Queensland, dan PPIA South Australia.
Tujuan dari rakor ini adalah untuk menyinergikan program kerja tahun 2024 antara PPIA Pusat, Cabang, Ranting dengan program-program KBRI Canberra, khususnya di bidang pendidikan, riset, sosial, dan budaya.
Tema besar program kerja tahun 2024 adalah Merayakan 75 Tahun Hubungan Indonesia Australia dengan Penguatan Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi.
Dalam kaitan internasionalisasi Bahasa Indonesia di Australia, Atdikbud mendorong PPIA pusat sampai ranting agar ikut terlibat.
“Masing-masing cabang dan ranting PPIA di seluruh Australia perlu menyusun program-program yang dapat mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia secara langsung kepada siswa dan masyarakat di masing-masing negara bagian,” jelas Najib.
Ia menambahkan, jika saat ini bahasa Indonesia masuk bahasa terbanyak kelima yang dipelajari oleh siswa-siswa Australia.
Bahkan di beberapa negara bagian, seperti di Victoria dan Australia Barat, bahasa Indonesia merupakan bahasa asing terbanyak kedua yang dipelajari di sekolah-sekolah.
Menurut Najib, tanggung jawab internasionalisasi bahasa Indonesia bukan hanya terletak di pundak pemerintah, tapi juga seluruh diaspora Indonesia di luar negeri, termasuk mahasiswa yang saat ini tengah kuliah di Australia.
“KBRI Canberra akan mendukung dan menfasilitasi PPIA yang memiliki program-program berkaitan dengan internasionalisasi bahasa Indonesia di Australia dan KBRI telah mengalokasikan anggaran khusus untuk hal itu,” tutup Najib.
Menyambut ajakan Atdikbud, Ketua PPIA Cabang Victoria, Anak Agung, menyampaikan bahwa pada tahun 2024 akan ada banyak kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan PPIA Victoria.
Beberapa kegiatan besar yang berkaitan dengan penguatan bahasa dan budaya Indonesia adalah penyelenggaran Indonesian Literacy Symposium dan pergelaran Wayang.
Tak mau kalah, PPIA South Australia mengatakan jika selama ini telah memiliki program kerja sama dengan sekolah untuk mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia.
“Tahun ini PPIA South Australia akan melanjutkan turun ke sekolah mengenalkan budaya Indonesia dan mengajarkan bahasa Indonesia,” jelas ketua PPIA South Australia, Alisha Hutomo.
Sementara, Feodora Inggrid Tanuwijaya dari PPIA New South Wales berencana menggelar Indonesian Night Market pada bulan Juni 2024.
Kegiatan ini berisi parade budaya, penampilan musik tradisional dan modern, serta pasar malam makanan Indonesia.
Senada dengan itu, mewakili PPIA Queensland, Mandha Syachputri menjelaskan program pesta rakyat dan jamuan budaya yang akan menjadi program unggulan untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Queensland.
Secara umum, PPIA pusat maupun cabang sepakat akan pentingnya mengenalkan budaya Indonesia dan menginternasionalkan bahasa Indonesia di Australia.
Presiden PPIA, Wildan Ali menegaskan jika PPIA siap bekerja sama dan mendukung penuh program KBRI dalam mempromosikan bahasa Indonesia di Australia.
Menutup acara rakor Atdikbud dengan PPIA, Wildan berharap PPIA pusat, cabang dan ranting bisa membangun kerja sama dan sinergi yang lebih produktif pada tahun 2024.
Sumber: Kemendikbudristek