ChanelMuslim.com – Apa yang membuat bank syariah di Australia berbeda? Pimpinan salah satu perusahaan keuangan syariah Amanah Finance, Asad Ansari, menjelaskan filosofi utama dari sistem ini.
Salah satunya yaitu lebih dari sekadar menghindari bunga bank. Ada aspek hubungan berbasis perdagangan di dalamnya.
Konsumen berisiko. Bank berisiko. Untuk itu, kata Asad, hubungannya bukan hubungan utang, lebih seperti hubungan kemitraan.
Asad pernah menjadi penasihat pemerintah Australia tentang dampak perpajakan keuangan syariah. Dia melihat sektor ini tumbuh tapi terus berusaha menyesuaikan dengan kerangka kerja perbankan Australia.
Salah satu bidang yang dimanfaatkan sektor ini adalah pinjaman rumah, seperti yang dilakukan oleh Melike dan Ibrahim.
Kredit pinjaman rumah berbasis bunga bank yang mendominasi pasar umumnya memungkinkan orang untuk meminjam uang dari bank, membeli rumah dengan uang itu, kemudian membayar pinjaman itu kembali dalam jangka waktu tertentu disertai dengan bunga.
Bank memiliki kepemilikan hukum atas rumah tersebut, dapat mengambil alih dan memaksa peminjam untuk menjualnya jika gagal membayar pinjaman.
Bank atau perusahaan pembiayaan mendapatkan keuntungan melalui bunga dan biaya lainnya. Asad menjelaskan, keuangan syariah melakukan pinjaman rumah secara berbeda.
Baca Juga: Bank Syariah Pertama di Australia Direncanakan Beroperasi Tahun Depan
Ini Bedanya Bank Syariah di Australia
Ada berbagai model. Salah satunya yang lebih umum digunakan di Australia disebut Ijarah Muntahia Bittamleek.
Dalam model ini, bank atau perusahaan pembiayaan membeli rumah untuk klien dan kemudian menyewakannya kepada mereka selama jangka waktu tertentu. Umumnya beberapa dekade.
Seiring waktu, klien membayar rumah melalui pembayaran sewa, yang mencakup keuntungan bagi bank atau pemodal.
Akhirnya, aset tersebut sepenuhnya dilunasi oleh klien. Mereka pun memiliki rumah tersebut secara langsung. Model ini sama dengan apa yang sudah dikenal sebagai “sewa untuk membeli” (rent to buy).
Selain pinjaman tanpa bunga, perusahaan keuangan syariah juga memanfaatkan dana pensiun.
Pasangan suami-istri Zehra dan Halis Erciyas telah menggunakan perusahaan pengelola dana pensiun syariah sejak beberapa tahun lalu.
Alasan mereka memindahkan dana pensiun dari pengelola konvensional yaitu ingin menghindari investasi pada perusahaan yang berurusan dengan produk tak halal, seperti perjudian.
Pasangan ini selalu berusaha menghindari pinjaman berbasis bunga. Saat ingin membeli mobil, misalnya, mereka menabung dan membelinya langsung, bukan mencicil.
Salah satu alasan mengapa kami belum memiliki pinjaman rumah, kata Zehra, karena kami merasa metode perbankan konvensional untuk mendapatkan rumah tidak sejalan dengan ajaran yang kami anut.
Jadi, Zehra terus menabung dan menunda membeli rumah.
Baca Juga: Pemisahan Negara dan Agama di Australia
Pinjaman syariah untuk buka bisnis
Kebangkitan keuangan syariah telah menjadi hal positif bagi seorang pemilik toko daging di Melbourne. Setelah bermigrasi ke sini dari Lebanon tiga dekade lalu, Houssam akhirnya memiliki toko daging halal.
Dia telah mengambil lebih banyak pinjaman syariah, termasuk beberapa bulan yang lalu untuk memperluas kemampuan pemrosesan daging perusahaannya.
Houssam sangat bersyukur karena hal tersebut memungkinkan dia untuk mengembangkan usaha. Ia mengatakan bahwa dia seorang tukang daging Halal, dengan investasi Halal, dan dana pensiun Halal.
Dengan peluncuran produk syariah, Bank NAB, mengklaim sebagai yang pertama melakukannya di Australia untuk perbankan.
Direktur Keuangan Syariah Bank NAB Imran Lum mengatakan bahwa Bank NAB telah mencatat bahwa industri keuangan syariah telah tumbuh pada tingkat sekitar 15 persen sejak tahun 1990-an.
Imran Lum menyebut pasar keuangan syariah di Australia tumbuh 15 persen sejak 1990-an. NAB telah bekerja di bidang keuangan syariah selama lima tahun.
Produk pembiayaan syariah barunya secara khusus menargetkan transaksi di atas $5 juta untuk properti komersial dan konstruksi.
Kesepakatan pertama di bawah layanan ini baru saja ditandatangani dengan perusahaan konstruksi yang berbasis di Sydney, Binah.
Produk ini menggunakan pengaturan yang mirip dengan pinjaman syariah untuk rumah, dengan kombinasi pengaturan sewa dan biaya.
Ada beberapa elemen struktural yang sangat menarik yang dinegosiasikan untuk menyelesaikan penawaran terbaru ini.
Ia menambahkan, hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa bank NAB mematuhi UU pajak federal dan negara bagian dan pada saat yang sama tetap setia pada prinsip-prinsip Islam.
Imran mengatakan Bank NAB tidak ingin bermain di ruang keuangan syariah konsumen.
Dia percaya peluang besar bagi Australia adalah menyiapkan mekanisme yang memungkinkan perusahaan luar negeri untuk berinvestasi di sini.
Bertetangga dengan salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, bersama dengan negara-negara mayoritas Muslim lainnya di kawasan ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Bank NAB.
Jadi banyak dari investor ini, kata Imran, seiring dengan perkembangan industri, akan mencari untuk mendiversifikasi dana mereka dan mencari lokasi investasi alternatif.
Imran yakin, perbankan syariah Australia berada pada posisi yang baik.[ind/abc]