SHALAWAT Asygil kian populer di masyarakat. Hal ini terjadi karena ada rasa persekusi yang dirasakan umat Islam oleh pihak lain.
Kata Asygil sendiri diambil dari salah satu kata dalam shalawat tersebut. Arti sederhananya, sibuk atau menyibukkan.
Yaitu, dalam kata wa asygiliz zholimin biz zholimin, dan sibukkanlah (Ya Allah) orang-orang zalim itu dengan pihak yang juga melakukan kezaliman di antara mereka.
Sejarah Shalawat Asygil
Ternyata sejarah lahirnya Shalawat Asygil tidak jauh berbeda dengan makna kata shalawatnya yang seperti tadi. Yaitu, memohon pertolongan Allah agar bisa diselamatkan dari kejahatan orang-orang zalim.
Shalawat ini dibuat oleh seorang ulama yang juga cicit Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yaitu, di masa akhir Kekhalifahan Umayyah dan awal Kekhalifahan Abasiyah. Beliau adalah Imam Ja’far Ash-Shadiq, wafat pada tahun 138 Hijriah.
Di masa Khalifah Yazid bin Muawiyah itu kezaliman terhadap ulama termasuk keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bisa dibilang sangat luar biasa. Ada yang dipenjara, disiksa, dan dibunuh. Saat itulah shalawat Asygil lahir.
Shalawat Asygil pun menyebar mengikuti penyebaran dakwah para ulama. Hingga akhirnya sampai ke Yaman.
Di sana, ada seorang ulama yang juga keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bernama al-Habib bin Umar al-Hinduan Ba’alawy mempopulerkan shalawat ini (wafat 1122 H).
Beliau memasukkan shalawat Asygil dalam kumpulan shalawat di kitabnya al-Kawakib al-Mudhi’ah fi Dzikr al-Shalah ‘ala Khair al-Bariyyah.
Para ulama dari Hadramaut ini pun akhirnya mengajarkan shalawat Asygil ke negeri Nusantara. Shalawat Asygil, saat itu, juga sering dibacakan saat para pejuang mendapatkan kezaliman dari para penjajah Belanda.
Teks Shalawat Asygil
Di antara isi Shalawat Asygil adalah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.” [Mh]