SEBAB turunnya atau asbabun nuzul dari surat al baqarah ayat 186 adalah di antaranya diriwayatkan dari Qatadah dan ulama lainnya bahwa sahabat pernah bertanya kepada Nabi:
“Bagaimana kami berdoa kepada Tuhan kami wahai Nabi Allah? Apakah dengan berbisik atau dengan memanggil lantang?”
Kemudian Allah menurunkan ayat ini. Atha’ dan ulama lainnya berkata, bahwa sahabat bertanya: “Di mana Tuhan kami?”
Ibnu Abbas berkata bahwa Yahudi Madinah berkata kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam: “Wahai Muhammad, bagaimana Tuhanmu mendengar doa?”
Kemudian Allah menurunkan ayat ini. (Muhammad Nawawi Al-Jawi, At-Tafsirul Munir li Ma’alimit Tanzil, [Beirut, Darul Fikr], juz II, halaman 43).
baca juga: 10 Tafsir Surat yang Bantu Kamu Memahami Kandungan Al Quran
Sebab Turunnya Surat Al Baqarah Ayat 186
Ayat tersebut berbunyi:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Baca juga: 10 Tafsir Surat yang Bantu Kamu Memahami Kandungan Al Quran
Begitulah dekatnya Allah kepada hamba-Nya. Allah mengabulkan permohonan doa dari hamba-Nya. Tercantum juga dalam Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan kisah yang bersumber dari riwayat Ahmad:
وقال الإمام أحمد: حدثنا عبد الوهاب بن عبد المجيد الثقفى حدثنا خالد الحذاء عن أبي عثمان النهدي عن أبي موسى الأشعري قال: كنا مع رسول الله صم فى غزاة فجعلنا لا نصعد شرفا ولا نعلو شرفا ولا نهبط واديا إلا رفعنا أصواتنا بالتكبير. قال: فدنا منا فقال: أربعوا على أنفسكم فإنكم لا تدعون أصم ولا غائبا, إنما تدعون سميعا بصيرا, إن الذي تدعون أقرب إلى أحدكم من عنق راحلته
Artinya, “Imam Ahmad berkata: Menceritakan kepadaku Abdul Wahab bin Abdul Majid At-Tsaqafi, menceritakan kepadaku Khalid Al-Hidza’, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata:
“Kami pernah bersama Rasulullah saw di suatu peperangan, dan kami tidak melalui suatu jalan, bukit ataupun menaiki lembah, kecuali kami akan melantangkan suara dengan membaca takbir”.[Sdz]