BAGAIMANA cara melatih anak untuk shalat subuh di masjid? Diriwayatkan dari Imam Malik radhiyallahu anhu dalam Al Muwaththa’. Pada suatu subuh, Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu tidak mendapati Sulaiman bin Hatsmah radhiyallahu anhu.
Sehari saja, hanya pada hari itu. Paginya Umar bin Khaththab pergi ke pasar, sementara rumah Sulaiman berada di antara pasar dan masjid nabawi.
Umar bertemu dengan Asy Syifa, ibunda Sulaiman. Ia pun bertanya kepadanya, “Saya tidak melihat Sulaiman tadi pada saat shalat subuh. Di mana Sulaiman?”
“Dia shalat malam lalu ia tertidur pada pagi harinya,” jawab Asy Syifa.
“Sungguh ikut serta dalam shalat subuh berjamaah itu lebih baik bagi saya dari pada shalat malam,” ujar Umar.
Shalat subuh merupakan sumber cahaya pada hari kiamat. Pada hari itu semua sumber cahaya akan padam. Semua menjadi gelap gulita.
Orang-orang beriman mendapat cahaya dari amal perbuatan mereka di dunia. Cahaya itu adalah janji yang telah Allah berikan sebagai balasan dari amalan-amalan mereka.
Salah satu amalannya adalah shalat subuh berjamaah.
“Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Bangun di waktu fajr untuk shalat subuh berjamaah di masjid untuk banyak orang merupakan hal yang sulit dilakukan dengan beragam alasan.
Baca Juga: 8 Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah
Melatih Anak untuk Shalat Subuh di Masjid
Ayah Bunda, manfaatkan waktu belia ananda untuk melatih mereka shalat subuh berjamaah.
1. Motivasi shalat subuh berjamaah.
Ceritakan kepada ananda tentang kisah beberapa peristiwa berkaitan dengan shalat subuh dan tentang alasan-alasan mengapa harus shalat subuh berjamaah di masjid. Ceritakan juga manfaat bangun di sebelum waktu subuh.
2. Siapkan perlengkapan shalat
Siapkan perlengkapan shalat seperti baju koko dan kopiah di samping tempat tidur. Ketika waktu shalat subuh telah tiba, ananda bisa langsung mengenakannya tanpa harus rebut mencarinya terlebih dahulu.
3. Perhatikan waktu tidur.
Ajak ananda untuk tidur seperti rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
- Tidur lebih awal
- Berwudhu sebelum tidur
- Tidur dengan menghadap ke kanan
- Membaca doa sebelum tidur.
4. Jaga makanannya.
Jangan makan terlalu malam dan jangan terlalu kenyang. Secara umum kita memang dilarang makan terlalu banyak karena tidak baik untuk kesehatan. Secara syariat, menjaga jangan sampai kekenyangan juga untuk menjaga waktunya. Agar lebih mudah bangun sebelum waktu subuh.
5. Bangunkan dengan lembut dan konsisten.
Alarm pengingat sangat bermanfaat agar kita tidak kebablasan tidurnya. Bangunkan ananda dengan lembut. Membangunkan anak tidur lebih baik dilakukan oleh ayah. Tuntun anak untuk membaca doa bangun tidur. Dan antar ke tempat wudhu.
Latihan-latihan ini dilakukan dengan konsisten bersama-sama seluruh anggota keluarga. Membangun suasana subuh yang syahdu dan menyenangkan sebagai awal yang baik memulai hari. (Maya Agustiana)