JENAMA sekaligus nama perancang busana Avu Dyah Andari semakin bersinar terang saja dari tahun ke tahun. Kali ini, Ayu, demikian sang perancang disapa, mengepakkan sayap krasnya ke negeri Inggris.
Sepulang dari lawatannya di London, Ayu mempresentasikan kembali dua peragaan yang dipergelarkan di sana. Dua belas set busana dipertunjukkan di ajang mode bergengsi dunia London Fashion Week Spring Summer 2024, dan sepuluh set busana dalam Indonesia Night. Perhelatan ini digelar atas prakarsa dan undangan Bank Indonesia.
Baca juga: IN2MF in Paris Menghadirkan 8 Desainer dan Jenama Modest Fashion Indonesia di Paris
Rangkaian busana itu dipersembahkan kembali di hadapan para pencinta mode, sahabat dan kerabat, serta penulis mode andal dari berbagai media pada Senin 16 Oktober 2023 di Grand Ballroom The Langham Jakarta. Rangkaian busana tersebut diberi tajuk ROSE AND BEYOND.
Total empat puluh tujuh set busana dipersembahkan Ayu Dyah Andari termasuk kreasi baru sebanyak 26 set.
Rose and Beyond terhampar dari tautan kasih para wanita dan semesta Rose. Elemen ini selalu ada di dalam tiap karya Ayu. Sehingga mampu merjadi representasi dari keayuan sekaligus kekuatan perempuan dalam pelukan semesta.
Rose and Beyond merupakan refleksi kegigihan seorang perempuan dalam mencapai impiannya. Mawar yang selalu ada dalam tiap desain Ayu menjadi simbol feminitas sekaligus kekuatan. Seperti mawar yang dapat bertahan hidup dimanapun, Rose and Beyond menjadi metafora sebagai kekuatan perempuan yang dapat berhasil dimanapun berada.
Rose and Beyond di London Fashion Week
Fashion Week kelas dunia yang dihelat di empat penjuru dunia; London, New York, Milan dan Paris adalah lambang supremasi dan impian setiap perancang busana untuk dapat berada di atas panggung peragaannya.
“Betapa bersyukurnya saya ketika berkesempatan berada di runway itu. Pertama kali untuk New York Fashion Week Autumn Winter 2023-2024 pada Februari 2023. Kemudian London Fashion Week Spring Summer 2024 pada September 2023. Ini hadiah terindah sekaligus refleksi pencapaian saya sebagai desainer mode selama 12 tahun berkarya,” ujar Ayu.
Ayu terpana pada arsitektur London yang klasik, dan berujung pada penciptaan motif baru mawar dalam koleksinya. Ide itu datang ketika Ayu menikmati relief-relief pada dinding bangunan puri-puri di Inggris. Relief itu bersalin rupa menjadi bentuk mawar yang menonjol di atas bahan Chantilly dan Organdi yang tampil dalam koleksi busana modest nan apik, penuh keanggunan dan elegansi kaum aristokrat dalam rangkaian palet warna champagne, putih, putih gading dan dusk purple yang selaras dalam kontras.
Sang Desainer memadukan bentuk dasar kolonial Eropa dengan adat Timur yang tak kasat mata namun terasa koneksi keduanya. Filosofi pribadi Ayu mempercayai bahwa segala sesuatu hal di dunia ini memiliki hubungan batin yang erat.
Siluet busananya menggambarkan kecakapan perempuan, anggun, aktif, sekaligus melekatkan aura feminin pemakainya.
Celana palazzo dengan blus bertangan gelembung, crop jacket yang dipadu rok panjang bersalut organdi, outer overslag panjang. hingga baju pengantin dengan jubah yang menjuntai penuh detail mawar dalam warna gradasi yang tampil menakjubkan menutup peragaan dengan indah.
Lima dari set koleksi yang tampil di London Fashion Week, adalah hasil berkolaborasi Ayu Dyah Andari dengan Putri Zulkifli Hasan. Putri, seorang enterpreneur sukses, politikus yang selalu tampil modis ini dikenal dengan panggilan Putri Zulhas.
Pemilik klinik kecantikan, Zglow Aesthetics Clinic, dan klinik tumbuh kembang anak bernama Kidz Clinic Children & Development Center ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kaum wanita dan anak Kolaborasi Ayu dan Putri lahir karena keduanya menggenggam pandangan yang sejalan terhadap citra wanita, yang gigih, pantang menyerah, berani, namun lemah lembut dan elegan.
Kolaborasi dengan simbol bunga mawar dalam koleksi mengandung harap perempuan Indonesia akan memiliki tempat di pasar busana dunia.
“Saya merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Putri Zulkifli Hasan yang telah dikenal sejak lama mengadvokasi andil perempuan di ranah bisnis Tanah Air,” terang Ayu tentang kolaborasinya dengan Putri
Putri Zulhas tampil sebagai muse membawakan koleksi bersama Dessy Ratnasari, Nagita Slavina, Adelia Pasha, Verrel Bramastya, Enrique Dustin, Aditya Marzoni, Milka Annisya Nur, Atalia Praratya Kamil, Soraya M. Ali Zulkifli, Pasha Ungu, Illy, Mytha Lestari.
Rose and Beyond dalam Indonesia Night
Koleksi Rose and Beyond berlanjut dipergelarkan di acara Indonesia Night yang dihelat Bank Indonesia. Dalam inspirasi yang sama, Ayu menambahkan unsur songket Sriwijaya untuk menegaskan koleksi agar terasa keindonesiaannya.
Kepekatan warna merah marun, tampil selaras dengan warna tembaga dan off white songket lahir dalam berbagai bentuk. Ayu menyiasati draperi agar songket dapat tampil nyaris utuh tanpa potongan.
Di tangan Ayu, kain songket yang relatif kaku dapat berpadanan luwes dengan bahan chantilly dan organdi yang tipis. Muse pada koleksi ini adalah para Putri Indonesia.
Rose and Beyond, Koleksi Baru
Dua puluh enam set busana terbaru yang sarat dengan bunga mawar ala relief sebagai citra dan ciri rancangan Ayu pun hadir menguasai segenap koleksi.
Kemewahan penampilan para model dan muse, menjadi semakin sempurna ketika perhiasan berupa cincin dan gelang dari Adelle Jewelry yang gemerlap disematkan pada seluruh koleksi berpadan serasi dengan gaun dan sepatu, tas koleksi Ayu Dyah Andari. Sepatu, dan tas ditampilkan dalam warna kontras dengan busana agar menjadi elemen yang menggoda.
Tiqasya, Okky Asokawati, Amelia Natadiputra, Indah Nada Puspita, Sarah Sofyan, Nesa Aqilla sebagai muse yang tampil membawakan koleksi akhir. Bagi Ayu, menampilkan muse merupakan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada sesiapa yang telah dengan setia mengenakan busana rancangan Ayu. [Wnd]