JANGANLAH kita hidup dalam penilaian orang. “Fifi, kamu di mana? Fifi, kamu pergi sama siapa..?“ Dulu, banyak orang tanya kalau aku posting ini itu di medsos.
Tapi, lama-lama aku enggak peduli ~ dan cuek saja. Setelah menyadari bahwa yang penting adalah Rabb-ku yang kucintai ~ tahu keburukan atau aibku,
tak ada yang dapat kusembunyikan dari-Nya, bahkan di dalam toilet sekalipun.
Pernah, aku lama di toilet umum karena aku merasa bersalah, gara-gara aku pakai kok jadi mampet dan kotor, kasihan pengguna berikutnya, tapi kan ada cleaning service-nya, batinku menjawab.
Ya, kasihan juga dia karena dia harus bersihkan kotoran banyak orang dan sampah-sampah berserakan. Kotoran orang yang banyak tidak dikenal.
Jadi aku memutuskan untuk membersihkan sebelum memakai dan setelah pakai, toilet di tempat umum, hotel dan lain-lain, yang aku gunakan.
Ah, berlebihan amat
Sok baik
Ahh biarin saja
Suka-suka akulah
Aku nulis di Facebook juga suka-suka aku, kalau enggak nyaman ya, enggak usah baca.
Baca juga: Mam Fifi Marah
Janganlah Kita Hidup dalam Penilaian Orang
Seringkali kita merasa yang paling benar dan juga merasa yang paling salah. Lebih senior sehingga apa yang dikatakan seperti fatwa yang tak dapat dibantahkan.
Tuan-tuan. Madam-madam…
Saya hanya ingin mengingatkan, usia saya sudah 53 tahun.
Sudah tua, sudah banyak pengalaman dan asam garam kehidupan yang manis ini.
Mari kita fikirkan diri kita sendiri-sendiri agar enggak lelah membayangkan fikiran orang pada kita dan memikirkan apa yang dikatakan orang tentang kita,
sedih karena kata-kata orang dan senang karena dipuji-puji orang.
Bagaimana kalau mindset-nya dibalik.
Senang karena membayangkan Allah pasti ridho. Sedih karena membayangkan Allah mungkin murka sehingga pertimbangan kita lebih kepada Apa yang Allah suka dan Apa yang Allah ridho.
Jadi janganlah kita hidup dalam penilaian orang.
Ibaratnya; “hidup di bawah tatapan elang“.
# thingking pagi from Langkawi.
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc