PEMBERIAN vitamin, makanan bayi kaya zat besi, atau makanan bayi yang diperkaya zat besi dianjurkan untuk bayi yang sudah memasuki masa MPASI, khusus untuk bayi prematur mungkin memerlukan suplementasi zat besi lebih cepat, karena simpanan zat besi mereka saat lahir mungkin lebih rendah.
Kekurangan zat besi masih bisa menjadi masalah bagi sebagian anak, terutama balita yang pilih-pilih makanan dan terlalu banyak mengonsumsi susu serta kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi.
Baca Juga: Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Zat Besi untuk Anak
Secara umum, anak harus makan setidaknya dua atau lebih makanan kaya zat besi setiap hari. Berikut ini beberapa makanan yang menjadi sumber zat besi:
- Hati sapi atau ayam
- Telur
- Ikan tuna dan seafood
- Sayuran hijau, termasuk sawi, kangkung, sawi, bayam, dan lobak
- Kacang-kacangan
- Tempe dan tahu
- Daging merah tanpa lemak, termasuk daging sapi atau domba
- Buah-buahan kering, seperti kismis, plum, kurma, dan aprikot
- Makanan laut, seperti tiram, kerang, tuna, salmon, dan udang, dll.
- Biji-bijian utuh yang diperkaya zat besi, termasuk sereal, roti, nasi, dan pasta
Sebenarnya sejak lahir bayi sudah mendapatkan semua zat besi yang dibutuhkan melalui ASI ataupun susu formula yang diperkaya dengan zat besi.
Namun, ketika mereka berusia 4 hingga 6 bulan, mereka mulai membutuhkan zat besi tambahan, yang biasanya tersedia dalam bentuk sereal bayi yang diperkaya zat besi.
Nantinya, pastikan Bunda memilih beragam makanan bayi kaya zat besi, yang sering Bunda temukan dengan membandingkan label makanan dan memilih makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi.
Atau pilihlah makanan kaya zat besi yang sesuai dengan usianya untuk memastikan bayi Anda mendapat cukup zat besi. [Ln]