TARIF LRT Jabodebek kini lebih terjangkau dengan adanya subsidi dari Kementerian Perhubungan. Subsidi yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp11 ribuan hingga Rp16ribuan. Lalu, berapa tarif yang harus dibayarkan?
Buat kamu yang ingin melancong keliling Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), kamu dapat mencoba menaiki moda transportasi LRT.
LRT merupakan singkatan dari Lintas Rel Terpadu. Kereta api penumpang ini beroperasi di wilayah perkotaan.
LRT dibuat dari konstruksi yang ringan dan bisa berjalan bersama moda transportasi lalu atau dalam lintasan khusus. LRT dikenal juga dengan nama trem.
Namun, LRT dikritik karena tarifnya yang relatif mahal untuk kalangan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan subsidi tarif angkutan kereta api ringan (LRT) Jabodebek dengan membayarkan sebagian dari nominal yang diusulkan operator.
Harapannya, harga tiket LRT semakin murah dan masyarakat tertarik untuk beralih moda transportasi.
Besaran Tarif Subsidi LRT Jabodebek berdasarkan data Kemenhub, 18 Agustus 2023 adalah 1 km pertama Rp5.000,- dan km selanjutnya penumpang cukup membayar Rp700,-.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik LRT Jabodebek yang Laksanakan Uji Coba Hari ini
Kemenhub Umumkan Subsidi Tarif LRT Jabodebek, Kamu Mau Coba?
Bagaimana dengan besaran tarifnya? Untuk penumpang dengan rute Harjamukti – Dukuh Atas dengan panjang rute kurang lebih sejauh 25 km, harga tiket sebelum subsidi Rp33.275 dan tarif sesudah subsidi yaitu Rp21.800.
Artinya, subsidi yang diberikan sebesar Rp11.475,-.
Untuk kamu yang ingin menjajal rute Dukuh Atas – Jatimulya dengan jarak kurang lebih 28 km, tarif sebelum subsidi sebesar Rp37.268 dan tarif sesudah subsidi yaitu Rp23.900. Artinya, subsidi yang diberikan sebesar Rp13.368,-.
Untuk rute Jatimulya – Harjamukti sejauh kurang lebih 33 km, tarif sebelum subsidi Rp43.923,- dan sesudah subsidi Rp27.400,-, subsidi yang diberikan sebesar Rp16.523,-.
Dengan catatan, rute berdasarkan stasiun awal keberangkatan, berlaku untuk tujuan sebaliknya.
Subsidi ini diberikan, menurut Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal, berdasarkan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar.
“Selain itu, kami juga memperhatikan perbandingan dengan tarif moda transportasi lainnya serta biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator,” jelas Risal.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah menetapkan tarif LRT dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak.
Untuk menarik penumpang, pemerintah melakukan beberapa cara, antara lain:
1. Menyediakan angkutan pengumpan (feeder) dari dan menuju stasiun
2. Menyediakan fasilitas parkir dengan tarif terjangkau
3. Membuka layanan kunjungan edukasi kepada sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga universitas
4. Memberikan promo melalui keanggotaan dengan mengunduh aplikasi LRTJ Apps
5. Melakukan uji coba gratis untuk meyakinkan masyarakat akan keandalan LRT Jabodebek.
Bagaimana Sahabat ChanelMuslim, tertarik untuk mencoba naik LRT?[ind]