SYIAR akhir kehidupan penyanyi Sinead O’Connor yang dimakamkan secara Islam pada Selasa (8/8) menjadi perhatian publik.
Usai prosesi yang dilakukan secara tertutup, ratusan penggemarnya memadati jalan dan membanjirinya dengan doa.
Termasuk Presiden Irlandia Michael Higgins, Perdana Menteri Leo Varadkar, penyanyi U2 Bono, aktivis dan bintang pop Bob Geldof, yang juga menjadi bagian dari iring-iringan tersebut.
Sholat jenazah digelar secara tertutup dan dipimpin oleh Imam Islamic Center Irlandia Syaikh Umar al Qadri. Cendekiawan Muslim dan Kepala Imam Pusat Islam Irlandia itu merupakan sosok yang terlibat dalam proses masuk Islamnya O’Connor pada 2018.
“Hari ini saya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk memimpin doa pemakaman Muslim untuk putri Irlandia, Sinead O’Connor atau Shuhada Sadaqat,” ujarnya pada Belfast Telegraph. [Republika, 10/8).
Sinead O’Connor adalah penyanyi era 90-an dengan salah satu lagu hitsnya berjudul “Nothing Compares 2 U”. Ia memutuskan menjadi mualaf dan mengucap kalimat syahadat pada 2018.
Baca juga: Muslim Berduka atas Kematian Sinead O’Connor
Bukan hanya Sinead, penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti menulis, pemakaman yang menjadi syiar Islam untuk dunia sebelumnya juga pernah terjadi pada mantan petinju legendaris Muhammad Ali.
Kalau masih ingat, pada bulan Juni 2016, berita pemakamannya menjadi syiar Islam yang sangat indah.
Mungkin itu satu-satunya prosesi shalat jenazah yang disiarkan ke seluruh dunia dan ditonton jutaan pasang mata. Dengan kedukaan yang sama, baik Muslim maupun non Muslim.
Peti jenazahnya berselubung kain hitam bertulis ayat-ayat Allah, di tengah ribuan orang yang memadati Freedom Hall, Kentucky Fair and Exposition Center.
Bagai tetes embun yang menyejukkan, tak ada yang protes ketika ayat-ayat Alqur’an dikumandangkan di tengah acara yang dihadiri banyak tokoh penting dunia.
Saat iring-iringan mobil jenazah menuju tempat peristirahatan terakhirnya Cave Hill Cemetery, orang-orang menundukkan kepala di sepanjang jalan yang dilewati.
Baca juga: Kehidupan Dunia yang Singkat Namun Menyilaukan
Syiar Akhir Kehidupan
Az-Zarqani dalam “Syarh Al-Muwatha’” menyatakan bahwa amalan akhir manusia itulah yang menjadi penentu.
View this post on Instagram
Sebagaimana akhir kisah hidup yang sangat dramatis sahabat Ikrimah bin Abu Jahal. Dari namanya ketahuan siapa bapaknya.
Di awal datangnya risalah, bapak-anak ini bahu membahu memusuhi Islam. Menganiaya para sahabat yang ketahuan bersyahadat.
Namanya bahkan disebut Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai orang yang darahnya dihalalkan pada peristiwa fathu Makkah.
Namun, siapa sangka akhir kehidupan Ikrimah bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Ia syahid di perang Yarmuk. Ada kisah luar biasa mengiringi kesyahidannya.
Dalam pertempuran itu, ada tiga mujahid yang terluka parah, yakni Al-Harits bin Hisyam, Ayyasy bin Abi Rabi’ah dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Al-Harits yang kehausan meminta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. “Berikan dulu kepada Ikrimah,” kata Al-Harits.
Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat Ayyasy menengok kepadanya. “Berikan dulu kepada Ayyasy!” ujarnya.
Ketika air minum didekatkan ke mulut Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah syahid.
Sungguh, epilog yang sangat indah. Semoga Allah juga izinkan akhir hidup kita menjadi syiar Islam. Syiar akhir kehidupan yang indah untuk dikenang dan menjadi bekal masuk syurga.[ind]