JIWA leadership saya memang kuat. Jiwa keibuan. Jiwa guru. Saya mau mengajarkan orang. Mungkin naluri keibuan juga kali ya atau naluri guru.
Yaitu naluri ingin memberi tahu orang, menolong, menginformasikan, mengajarkan dan membenarkan.
Jadi kayaknya mau mengatur apa yang tampak nggak beres di mata saya. Di mana-mana, di jalanan, di toko atau di restaurant.
Padahal saya enggak kenal dengan mereka semua itu. Dan itu ternyata kebawa sampai ke dunia maya dan dunia nyata.
Pernah saya membantu petugas imigrasi untuk kasih tahu penumpang yang kebanyakan TKI jurusan Hongkong untuk bilang silakan masuk gate 6.
Eh karena saya ikutan teriak, “Hongkong masuk! Hongkong masuk! Cepetan Mbak nanti telat.” Eh, dikira saya makelar TKI jadi disuruh masuk juga.
Ada lagi pas ketemu pelayan toko, roknya pendek banget, aku bilang, “Mbak, bilang sama manajernya ya. Staf di toko ini jangan pakai rok pendek-pendek karena anak-anak lelaki yang ikut belanja ke toko ini kan banyak juga. Kasihan mereka.”
Si Mbak bingung kali maksudnya tapi tetap saja dia jongkok untuk mencari ukuran nomor sepatu anak saya sehingga membuat pahanya makin tampak.
Baca Juga: Mam Fifi Marah
Jiwa Leadership Saya Memang Kuat
Nah, dalam foto ini adalah ketika aku lihat seorang bapak sedang menyuruh istrinya foto tapi menentang matahari.
Spontan aku bilang, “Pak di situ kan panas mendingan Bapak pindah ke kiri agar si ibu tidak silau.”
Ih aku kok mengurusi orang banget ya. Mulut enggak bisa diam gitu melihat ketidakadilan dan ketidakpantasan di muka bumi ini. Maashaa Allah.
Tapi aku memang begitu, suka menegur orang yang menurutku kurang pas begitu. Kdang kalau pergi sama anakku, anakku bilang, “Sudah Mi. Ah, malu biarin saja.”
Aku tetap berkata, “Biar sajalah biar dia tahu roknya kependekan. Apalagi kalau sudah menikah nanti kasihan kan suaminya.”
Nah, suatu hari aku menyuruh orang minggir karena ada nenek-nenek mau lewat memakai tongkat, enggak tahunya, orang itu fisiotherapy staf yang lagi melatih si nenek untuk jalan. Pastilah dia kesal.
Kan si nenek lagi latihan jalan malah aku suruh duduk di kursi dorong.
Ya begitulah sifat informatif dan perhatianku pada lingkungan yang kuat dan jiwa heroikku untuk membela yang benar enggak bisa dihilangkan baik dunia nyata maupun maya.
Di mana-mana. Makanya aku suka berantem sama orang di jalanan. Haha.
Contohnya sama orang Turky juga pernah ribut memakai bahasa masing-masing tapi karena dia cowok dan aku ibu-ibu akhirnya aku mengalah. Hm… di situ aku menyesal.
Waktu kecil, aku ikut les taekwondo tapi suka bolos. Jadinya, sekarang enggak bisa bela diri tapi aku punya staff sih yang jago bela diri yang kadang suka ikut aku pergi tapi sayangnya cuma satu.
Duh, hatinya lembut seperti kemampuan Rambo hati Rinto. Jadi akhirnya aku saja berantem sendiri membela hakku yang kadang dizalimi orang. Misal lagi antre diserobot.
Nah, stafku yang gaya security hati hello kitty ini yang jago silat tapi hatinya mudah luluh kayak coklat. Setelah aku mengomel-ngomel sama orang Turky itu.
Eh dia malah menyamper orang Turky tersebut dan bilang, ” Tesyekur ederim,” sambil menundukkan badan. Terima kasih. Ugh.
Sudah saja dia aku omelin sepanjang Turky-Jakarta. Aku juga diungkit-ungkit ketika rapat staff. Hedeuh. Piye tho Mas.
Dari Abdullah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.” [HR. Muslim]
(Catatan Mam Fifi, Desember 2019)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: