ChanelMuslim.com – Inilah catatanku untuk yang sayang sama aku; catatan istri untuk suami dari Founder Jakarta Islamic School Mam Fifi P. Jubilea.
1. Sejak aku belum punya apa-apa dan tiap pagi minta uang belanja sampai diizinkan punya usaha, sampai akhirnya sedikit punya apa-apa, hanya suamiku.
2. Sejak aku langsing rupawan sampai gendut enggak karuan lalu mengurus sedikit dan menggelembung seketika. Sampai akhirnya tak karuan dan sampai sekarang masih dalam proses pembentukan, cuma suamiku.
3. Adalah yang mau bantu bikinin susu buat Ben ketika aku lagi ngantuk setengah mati, dan udah enggak tahu mana susu mana bedak bayi, cuma suamiku.
4. Ketika aku dalam kondisi cantik maupun jelek, baru bangun tidur masih kucel, mata belekan dan muka enggak jelas, cuma suamiku.
Lalu, kalau di luar ada yang memandang kagum atau coba mencari perhatian, bahkan berusaha mengukir kembali cinlok (cinta lokasi), itu pasti bukan pria sejati yang kucari, abaikan! (paragraf ini nyontek dari cuplikan sinetron)
Lalu, pria sejati adalah yang mau terima kita apa adanya, bahkan mau terima ketika kitapun lagi enggak ada (hehe, ini edisi istri yang pergi melulu).
Baca Juga: Residu-residu Suami Istri Bekerja (3)
Catatan Istri untuk Suami
Tapi beneran, kalau pas lihat kaca lalu mikir;
“ihh, aku udah mulai keriput, muka merah-merah kayak udang rebus, kulit agak kering dan mata udah mulai sipit, belum lagi uban udah mulai muncul.
Merasa jelek dan kurang confidence, kalau di foto juga maunya pakai kacamata hitam dan dari jarak jauh. Belum lagi, kalau naik ke atas, timbangan malah khawatir rusak sebab beban di atasnya terlalu berat.
Cepet-cepet turun takut dituduh ngerusakin timbangan. Siapa yang masih mau sama aku?? Ternyata aku terkagum-kagum sendiri, kayaknya cuma suamiku deh.
Jadinya, ketika lagi jelek dan merasa tua dan merasa badan udah enggak simetris, dan tiba-tiba suami pulang bawa martabak dan ngajak jalan-jalan ke Eropa.
Maka aku baru tahu, cuma dia yang masih terima aku. Di kala aku sudah tak berbentuk (terharu), jadi beliau terima aku, hatiku, diriku, bukan bentukku, terima kasih yaa Allah.
Hari ini sudah 22 tahun dia bersamaku, lama ya dan kayaknya beliau lebih cinta ke aku daripada aku kepadanya, karena aku cuek.
Jika ada training untuk istri yang cuek mungkin aku perlu ikut. Karena aku kadang cuek sekali.
Intinya yang masih mau terima kita di kala kondisi kita lagi jelek banget, bau banget, enggak jelas banget, juga lagi ngomel tanpa batas, maka dia adalah orang yang paling baik di dunia ini.
Kalau sudah ketemu orang kayak gini, maka enggak usah mikir yang lain-lain, TETAPKAN! LANJUTKAN!
Suamiku memang enggak sempurna tapi cuma beliau satu-satunya yang mau terima ketidaksempurnaan aku…
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesempurna-sempurna iman orang mukmin adalah yang paling baik akhlaqnya di antara mereka dan orang paling baik diantara kalian ialah orang yang paling baik terhadap istrinya”. [HR. Ahmad dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengesahkannya].[ind]
#25 Dec 1994