ChanelMuslim.com – Seorang wanita bisa mempertimbangkan ketertarikan yang manusiawi kepada calon pasangan. Misal dalam hal usia calon pasangan yang terlalu jauh usianya, meskipun calonnya tersebut shalih.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Al-Mughirah bin Syu’bah hendak melamar seorang gadis, kemudian Rasul bertanya kepadanya apakah dirinya telah melihat gadis tersebut. Al-Mughirah menjawab, “belum wahai Rasulullah.”
Baca Juga: Jangan Memilih Pasangan yang Memiliki Tiga Sifat Ini!
Mempertimbangkan Ketertarikan Manusiawi Saat Memilih Pasangan
“Lihatlah kepadanya. Siapa tahu ada satu atau dua hal yang menarik hatimu yang akan mengutkan ikatan antara kalian,” ucapa Rasulullah.
Dari kisah diatas menandakan bahwa seseorang boleh memilih pasangan sesuai ketertarikan dan kriterianya. Yang tidak dibolehkan menurut imam Al-Ghazali adalah menginginkan pasangan yang cantik atau tampan walaupun akhlaknya buruk dan tidak beriman.
Itu artinya ketertarikan manusia tidak boleh mengalahkan kriteria agama.
Dengan begitu Islam sangat memahami tabiat manusia yang cenderung menyukai pasangan dengan fisik yang indah dan cantik. Oleh karena itu diantara empat hal yang disarankan saat melihat calon pasangan salah satunya adalah rupawan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).
Namun, kita bisa pahami dari hadits di atas bahwa Rasulullah menutupnya dengan kalimat “hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya.” Itu artinya agama menjadi kriteria paling penting diantara tiga kriteria sebelumnya.