MANUSIA tentu selalu melakukan kesalahan, dan saat ia bertaubat dan bertekad untuk tidak mengulanginya maka pintu maaf dari Allah terbuka luas untuknya. Namun ada keadaan saat taubat tidak diterima oleh Allah, yaitu sebagaimana dalam surah Ali Imran ayat 90:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بَعْدَ إِيمَٰنِهِمْ ثُمَّ ٱزْدَادُوا۟ كُفْرًا لَّن تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلضَّآلُّونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat.
Ayat di atas saat turun ditujukan kepada orang-orang yahudi yang tidak percaya kepada Nabi Isa dan kitab Injil serta Al-Qur’an. Mereka sebelumnya beriman kepada sifat-sifat Nabi Muhammad yang dikabarkan kepada mereka, namun saat Nabi diutus mereka kufur dan mengingkarinya.
Baca Juga: Ali-Imran 133, Alasan Kita Harus Bersegera Menuju Kebaikan
Ali Imran Ayat 90, Taubat yang Tidak Diterima oleh Allah
Namun secara umum, ayat di atas bisa ditujukan kepada siapapun yang kuruf setelah beriman, dapat pula bermakna murtad.
Pada lafaz lan tuqbala taubatuhum, secara zhahir dimaknai bahwa Allah tidak akan pernah menerima taubat orang-orang yang kufur setelah beriman, namun simplifikasi penafsiran ini tidak dapat diterima karena Allah berfirman dalam Ali-Imran ayat 89:
إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Allah Maha Pengampun atas hamba-Nya yang berbuat kesalahan termasuk mereka yang telah keluar dari Islam, sehingga yang menjadi penyebab taubat tidak diterima bukan kekufuran itu sendiri namun dua hal berikut ini:
1. Tidak bertaubat dengan sepenuh hati
Ini dilakukan oleh orang-orang yang pura-pura bertaubat untuk menutupi kekufurannnya. Termasuk pula orang yang bertaubat dalam hal lain namun tidak dalam kesyirikan.
2. Bertaubat pada saat menjelang ajal
Dalam hadis riwayat Ahmad, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabdah:
“Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba sebelum orang tersebut sakaratul maut.”
Demikian surah Ali Imrah ayat 90 di atas menerangkan kepada kita bahwa dosa kekufuran tidak akan diampuni jika seseorang berada dalam dua kondisi tersebut.
Sehingga orang yang kufur dan murtad jika ingin bertaubat masih mendapat kesempatan dari Allah selama ajalnya belum dekat dan selama ia melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Taubat yang sungguh-sungguh yaitu dengan menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi. [Ln]