MEMAKNAI kemudahan dan kesulitan dalam Surat Al Insyirah dijelaskan oleh Ustazah Kingkin Anida pada Rabu 25 Oktober 2017.
Menemukan sesuatu yang menarik ketika membaca surat Al Insyirah terkait penggunaan Isim Nakiroh dan Isim Makrifah.
Sebelumnya, secara singkat, perbedaan isim nakiroh dan isim makrifah dapat dijelaskan sebagai berikut.
Isim Nakiroh adalah Isim penunjukan umum. Tidak dikhususkan untuk sesuatu apapun. Misal, dalam bahasa Indonesia, terdapat kata buah-buahan. Kata ini umum, untuk berbagai jenis buah, apapun.
Isim Makrifat adalah Isim yang penunjukannya khusus. Spesifik untuk sesuatu saja. Misalnya: buah pisang.
Baca Juga: 2 Surat Penghilang Kesulitan
Memaknai Kemudahan dan Kesulitan dalam Surat Al Insyirah
Secara sederhana, dapat dicirikan isim makrifat diawali huruf alif dan lam, sedang isim nakiroh berharokat akhir tanwin.
Isim nakiroh dan isim makrifat di surat Alam Nasyroh dapat kita lihat pada ayat berikut ini:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً – Qs 94: 5
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً – Qs 94: 6
Al ‘Usr (العسر) “kesulitan” adalah isim ma’rifat dan yusron (يسرًا) “kemudahan” adalah isim nakiroh.
Kata “al ‘usr (kesulitan)” yang diulang dalam surat Alam Nasyroh hanyalah satu.
Al ‘usr dalam ayat pertama sebenarnya sama dengan al ‘usr dalam ayat berikutnya karena keduanya menggunakan isim ma’rifah (seperti kata yang diawali alif lam).
Sebagaimana kaedah dalam bahasa Arab,
“Jika isim ma’rifah diulang, maka kata yang kedua sama dengan kata yang pertama, terserah apakah isim ma’rifah tersebut menggunakan alif lam jinsi ataukah alif lam ‘ahdiyah.”
Intinya, al ‘usr (kesulitan) pada ayat pertama sama dengan al ‘usr (kesulitan) pada ayat kedua.
Sedangkan kata “yusro (kemudahan)” dalam surat Alam Nasyroh itu ada dua.
Yusro (kemudahan) pertama berbeda dengan yusro (kemudahan) kedua karena keduanya menggunakan isim nakiroh (seperti kata yang tidak diawali alif lam). Sebagaimana kaedah dalam bahasa Arab,
“Secara umum, jika isim nakiroh itu diulang, maka kata yang kedua berbeda dengan kata yang pertama.”
Dengan demikian, kemudahan itu ada dua karena berulang. Ini berarti ada satu kesulitan dan ada dua kemudahan.
Jadi seharusnya dalam setiap kesulitan yang kita hadapi, ada minimal dua kemudahan atau jalan keluar yang kita akan dapati.
Sungguh kebaikan yang luar biasa dari Sang Rahman yang memberikan minimal 2 kemudahan atau 2 dua jalan keluar atas setiap kesulitan atau masalah yang kita hadapi.
Semoga Allah Subhanallahu Wa Taala berikan kita hati yang jernih dan aqal yang cerdas untuk dapat senantiasa mendeteksi dan mencoba berbagai alternatif jalan keluar (kemudahan) atas setiap masalah (kesulitan) yang kita hadapi.
Dan berbahagialah kita atas setiap kesulitan yang kita hadapi, karena di situ tersimpan berbagai kemudahan bagi kita untuk kita jalani dan nikmati.
Selamat memulai hari dengan penuh berkah, akhowwati fillah Rahimakumullah.[ind]