ChanelMuslim.com – Menteri Kesetaraan Gender Prancis sudah menyusun rancangan undang-undang yang diarahkan untuk memberantas kekerasan dan pelecehan seksual.
RUU yang disusun oleh Marlène Schiappa termasuk denda langsung di tempat untuk siulan yang menggoda atau perilaku yang memperlihatkan nafsu di tempat-tempat umum.
Munculnya serangkaian dugaan kekerasan seksual atas produser film terkenal, Harvey Weinstein, memicu kembali perdebatan tentang yang disebut sebagai 'predator pria' atau serangan seksual oleh kaum pria.
Presiden Emmanuel Macron dalam sebuah wawancara Ahad (15/10) sudah menyatakan akan mencabut penghargaan bergengsi Legion D'Honneur dari Weinstein dan menegaskan akan bertindak dengan lebih tepat dalam menggolongkan kekerasan serta pelecehan seksual berdasarkan undang-undang.
Saat mengumumkan tentang RUU, Senin (16/10), Schiappa menjelaskan bahwa satu gugus kerja politikus akan bekerja sama dengan polisi dan jaksa untuk memastikan perilaku-perilaku yang tergolong pelecehan seksual.
"Gagasannya adalah masyarakat secara kesuluruhan menetapkan kembali yang bisa diterima dan tidak," katanya kepada surat kabar La Croix.
Pelecehan seksual di jalanan, termasuk siulan yang menggoda, sudah termasuk dalam pelanggaran hukum di beberapa negara, antara lain Portugal dan Argentina.
Dalam wawancara dengan stasiun radio RTL, Shciappa mengatakan RUU di Prancis -yang rencananya akan diserahkan ke parlemen tahun depan untuk dibahas- amat diperlukan karena saat ini pelecehan di jalanan tidak masuk dalam undang-undang.
"Kita saat ini tidak bisa mengadukannya."
Saat membahas tentang hal-hal yang tergolong sebagai pelecehan, Schiappa memberi contoh seorang pria yang mengikuti seorang perempuan sampai beberapa blok jalan atau yang bertanya 'nomor telepon sampai 17 kali'.
"Kita tahu persis sampai pada titik apa kita merasa terintimidasi, tidak aman, atau diganggu di jalanan."[ah/bbc]