CERITA seputar Haramain Railway dari @uttiek.herlambang ini membuka wawasan kita mengenai perjalanan dengan kereta cepat di Saudi yang merupakan wujud pelayanan kepada para tamu Allah.
Berikut cerita selengkapnya.
Semerbak pengharum ruangan menguar begitu pintu terbuka. Lantainya kering. Kloset modern dan bersih terlihat kinclong pertanda selalu dibersihkan. Tisu dan hand dryer terpasang di dekat wastafel.
Saya agak terkejut sewaktu masuk ke toilet di stasiun kereta cepat Makkah. Stereotype yang muncul selama ini, toilet umum di Tanah Suci jauh dari standar kebersihan, kecuali toilet di hotel berbintang.
Umumnya, toilet umum yang tersedia adalah toilet jongkok dengan tangki penyiram seperti yang ada di Jakarta tahun 70-an.
Rupanya, komitmen pemerintah Saudi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada tamu-tamu Allah betul-betul direalisasikan. Salah satunya melalui penyediaan moda transportasi kereta cepat dengan segala infrastrukturnya.
Stasiun kereta yang modern dibangun dengan dilengkapi berbagai gerai makanan cepat saji dan kedai kopi gambar putri duyung, sebagai simbol modernitas.
Sepotong sandwich ditawarkan seharga 20 SAR (Rp86.000), satu cup cappucino dibanderol 30 SAR (Rp129.000).
Kalau tak sempat membeli, jangan khawatir, di dalam kereta ada pramugara yang menawarkan kopi/teh dan aneka camilan seharga 5-10 SAR (Rp20.000-Rp40.000).
Kereta cepat yang menghubungkan kota Makkah, Jeddah, Bandara Internasional King Abdul Aziz, King Abdullah Economic City di Rabigh, dan Madinah, ini diresmikan oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud pada Selasa (25/9/2018).
Kereta ini diperkirakan bisa mengangkut sekitar 60 juta penumpang per tahun dengan 35 unit kereta cepat yang dikerahkan. Masing-masing kereta menyediakan sekitar 417 kursi penumpang.
Dengan kecepatan 300 km/jam, jarak Makkah Madinah yang biasanya 5-6 jam bisa dipangkas menjadi 2 jam saja. Harga tiket ekonomi dibanderol sekitar 130 SAR (Rp560.000) dan 240 SAR (Rp1.032.000) untuk kelas bisnis.
Sekalipun lajunya belum “semulus” kereta cepat Shinkansen di Jepang yang nyaris tanpa guncangan, namun penumpang cukup dimanjakan dengan kenyamanan yang ditawarkan.
Tahun 2022, konsorsium yang mengelola Kereta Berkecepatan Tinggi, dan Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) mengiklankan posisi masinis untuk perempuan Saudi.
Baca Juga: Persiapkan Sambut Tamu Allah, Arab Saudi Uji Coba Kereta Cepat Haramain
Haramain Railway
View this post on Instagram
Bangunan-bangunan yang dulunya difungsikan sebagai stasiun masih bisa disaksikan jejaknya di beberapa negara hingga kini. Seperti yang ada di Jordan dan Istanbul.
Ada rencana dari pemerintah Turki untuk menghidupkan kembali Hejaz Railway dengan menggunakan bullet train atau kereta super cepat seperti halnya Shinkansen di Jepang.
Sambil menikmati senja yang menyusup di antara bukit-bukit batu sepanjang Makkah-Madinah, saya membayangkan akankah jalur kereta ini kembali tersambung sampai Damaskus dan Istanbul?[ind]