SAHABAT ChanelMuslim, tahukah kamu bahwa kita dapat memperbarui sistem imun tubuh dengan puasa 3 hari? Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskannya sebagai berikut.
Universitas California Selatan (USC) melakukan kajian unik dalam mencari cara terbaik untuk memperbarui sistem imun pada diri manusia dan menjadikannya lebih kuat dan kapabel.
Sangat mengejutkan, ternyata dengan puasa tiga hari berturut-turut!
Kajian dilakukan selama enam bulan hingga para ilmuwan menemukan di akhir kajian bahwa tubuh menghilangkan racun-racun yang menumpuk dan sel-sel yang rusak sehingga sistem imun menjadi lebih mampu dan efektif dalam menghadapi berbagai virus.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Daud dan Puasa Ayamul Bidh Digabung
Memperbarui Sistem Imun dengan Puasa 3 Hari
Prof. Valter Longo mengatakan:
“Melalui puasa tiga hari berturut-turut dan ketika tubuhmu merasakan lapar maka hal itu memungkinkan untuk menghilangkan sel-sel yang tua dan rusak kemudian mulai memproduk sel-sel darah putih yang lebih aktif dan lebih mampu menghadapi berbagai virus..
Ketika tubuh mulai berpuasa maka jumlah sel-sel imun di dalam tubuh berkurang secara mendadak dan begitu makan lagi maka sel-sel imun itu mulai terbentuk lagi.
Saat kita melaparkan sel-sel tubuh kita, maka sel-sel ini menjadi lebih mampu mengerahkan tenaga dan lebih lama umurnya.
Prof. Longo melanjutkan:
“Pada saat puasa tiga hari itu tubuhmu memberikan isyarat untuk mulai memperbarui stem cells yang tergolong sel paling penting di dalam tubuh.”
Selama puasa tiga hari tersebut berlangsung proses membangun sistem imun secara sempurna.
Selama puasa tiga hari ini terjadi proses pembersihan dari bagian-bagian dari sistem lama yang sudah tua dan lemah dan memproduk sistem baru yang lebih mampu memilah virus dan menghindarinya.
Tetapi pertanyaannya: Apa cara terbaik untuk berpuasa tiga hari tetsebut?
Inilah jawaban para ilmuwan hari ini.
Kajian baru yang dilakukan Universitas Illinois, Chicago, yang dimuat di majalah Nutrition and Healthy Aging, tahun 2018, menemukan bahwa cara 16-8 sangat efektif bagi organ-organ tubuh di samping lebih mudah dan lebih bisa diterima dari pada cara-cara lain.
Yakni puasa 16 jam dan tidak puasa 8 jam. (Cara ini mirip dengan puasa dalam ajaran Islam).
Sekarang apa petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang puasa ini?
Apakah fakta ilmiah ini luput dari perhatian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam?
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan dan menganggapnya sebagai puasa satu bulan penuh.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa Dahr dan puasa hari-hari Bidh (putih cerah karena sinar rembulan), adalah waktu pagi tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.” (Sunan an-Nasa’i 2377)
Pertanyaannya: Bagaimana 14 abad yang lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sudah mengetahui urgensi sistem ini ada dalam puasa?
Kenapa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berbicara tentang fakta-fakta kedokteran yang belum diketahui kecuali di abad 21 ini?
Demi Allah, sesungguhnya berbagai kajian dan penelitian ini menjadi bukti bagi kebenaran risalah Islam dan kebenaran Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.[ind]
Sumber: Sharia Consulting Center (SCC)