ChanelMuslim.com – Hukum berzikir dengan ruas jari kiri, bolehkah? Tentang berzikir menggunakan tangan kanan, saya membaca di dalam hadits kalau Rasulullah berzikir dengan tangan kanan. Akan tetapi, suami saya bilang, zikir jangan satu tangan saja kan nanti tangan kiri juga akan berkata digunakan untuk apa.
Saya pikir benar juga ya. Bukannya nanti mereka semua berbicara, terus saya bilang tapi kan kalau untuk melakukan sesuatu yang baik bukannya sebaiknya dilakukan dengan tangan kanan? Takutnya, suami saya masuk dalam bi’dah melakukan sesuatu yang tidak dicontohkan Rasulullah. Mohon pencerahannya, Ustaz.
Baca Juga: Berzikir dalam Keadaan Hadats
Hukum Berzikir dengan Ruas Jari Kiri
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Dzikir dengan jari kanan, semua ulama sepakat keutamaannya, ada pun dengan jari tangan kiri para ulama berbeda pendapat kebolehannya.
Dari Abdullah bin Amr Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ قَالَ ابْنُ قُدَامَةَ بِيَمِينِهِ
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghimpun tasbih.” Ibnu Qudamah mengatakan: “Dengan jari tangan kanannya.” (HR. Abu Daud No. 1502)
Imam An Nawawi mengatakan hasan. (Al Adzkar, Hlm. 18, No. 28) Syaikh Al Albani mengatakan shahih. (Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 1502)
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah menjelaskan tentang hadits di atas:
فهذا هو السنة في عد الذكر المشروع عده ، إنما هو باليد ، و باليمنى فقط ، فالعد باليسرى أو باليدين معا ، أو بالحصى كل ذلك خلاف السنة ، و لم يصح في العد بالحصى فضلا عن السبحة شيء
“Inilah sunah dalam hal menghitung dzikir yang disyariatkan, yaitu hanyalah dengan tangan, bagian kanan saja. Sedangkan menghitung dengan kiri atau dua tangan bersamaan, atau dengan batu-batu kecil, maka semua itu bertentangan dengan sunah. (As Silsilah Adh Dhaifah 3/47, No. 1002)
Tetapi berbeda dengan Syaikh Al Albani, Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr menjelaskan hadits di atas:
وهذا دليل على أن عقد التسبيح الأولى والأفضل أن يكون باليمين، لهذا الحديث الذي ورد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، وهو أنه كان يعقد التسبيح بيمينه، وهو أيضاً مطابق لما جاء من كون اليمين تستعمل في الأمور المحمودة والأمور الطيبة، واليسار تكون بخلاف ذلك، لكن كونه يبدأ التسبيح باليمين ويثني باليسار لا بأس بذلك.
Hadits ini merupakan dalil bahwa menghitung tasbih itu lebih utama dan afdhal adalah dengan tangan kanan, demikianlah yang sampai dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa Beliau menghitung tasbih dengan jari kanannya, hal ini juga sesuai dengan kenyataan bahwa tangan kanan itu dipakai untuk hal-hal terpuji dan baik, sedangkan kiri berselisihan dengan itu, tetapi jika awalnya berzikir dengan jari tangan kanan lalu di tengah zikirnya dengan JARI KIRI TIDAK APA-APA hal itu. (Syarh Sunan Abi Daud, 8/231)
Untuk keluar dari perselisihan, maka mengikuti sunnah lebih utama.
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]