PENGHASILAN apakah yang paling baik? Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah menjelaskan bahwa di dalam hadits Rifa’ah Ibnu Rafi’ radhiyallahuanhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya :
Penghasilan apa yang paling baik?
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
1. “Pekerjaan seseorang dengan hasil jerih payah tangannya.”
2. “Dan setiap perniagaan yang mabrur.”
Baca Juga: Suami Miskin, Bolehkah Istri yang Berpenghasilan Berzakat kepada Suaminya?
Penghasilan Apakah yang paling Baik?
Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa penjualan dari apa saja yang Allah syariatkan dan apa saja yang menghasilkan darinya, maka penghasilannya baik dan hukumnya adalah boleh, apabila perniagaan tersebut adalah mabrur.
Perniagaan yang mabrur adalah yang terpenuhi syarat-syaratnya dan tercegah penghalang-penghalang(keabsahan)nya, maka inilah perniagaan yang mabrur.
Dan di antara contoh perniagaan yang mabrur adalah tidak ada padanya kedustaan dan penipuan.
Sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang shahih:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Artinya:
“Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum berpisah. Jika keduanya jujur, niscaya keduanya akan diberikan barakah pada jual beli mereka.
Jika keduanya berbohong dan menyembunyikan (cacat barang), niscaya barakah jual beli mereka dihapus.”
Perniagaan yang mabrur adalah yang terpenuhi syarat-syaratnya, selamat dari kedustaan dan penipuan, yakni penghasilan yang baik, pekerjaan seseorang dari hasil tangannya, ini adalah termasuk dari penghasilan yang baik, seperti tukang kayu, penjahit, tukang besi, pertanian, mengajari menulis, dan yang semisalnya dari perkejaan seseorang dari hasil tangannya.
[Cms]
Dikutip dari:
https://binbaz.org.sa/audios/
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu ‘Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail