SI ABANG manyun. Jodoh tukang sayur, kok yang menentukan emak-emak. Karena ceweknya tukang sayur komplek, minta mahar 25 juta.
Sampai stres tukang sayur curcol sama ibu-ibu. Kita pada saweran seadanya. Akhirnya kita bilang, “Sudahlah Bang, cari cewek lain saja.”
Malam-malam Ben bangun minta makan telur ceplok tapi aku malas ambil telur di kulkas bawah. Aku panggil Mbak.
Tapi enggak ada yang datang. Lalu masuklah SMS, “Bu, maaf ya, kami ke Carefour dulu mau beli buah untuk Rudy (satpam), besok mau akad nikah.”
Aku, “Yee… kok nggak bilang-bilang?”
Mbak Inah, “Kirain Ibu sudah tahu.”
Aku, “Ya sudah, Ibu ikutan nyumbang deh.”
Malam ini kami masak telur ceplok buat Ben sembari bungkus buah-buahan, kue di parcel, jilbab baru dari Turkye, gelang dari China masih baru yang aku enggak pakai, bross besar dari Malaysia dan minyak wangi body shop dan body mist. Di dalam parcel aku masukkan amplop isi uang sekedarnya buat pengantin wanita.
“Segera gih lari, cari bunga. Di mana-mana pengantin pasti senang bunga.”
Dan tukang kebun yang biasa kasih makan kelinci lari ke pasar cari bunga. Ih dasar, kita semua nggak punya pengalaman bikin aqad nikah laki-laki.
Mana si Rudy baru muncul jam 10 malam dengan baju satpamnya sambil komat-kamit menghafal janji ijab qabul. Kayak mau UN.
Baca Juga: Inilah Rahasia Pernikahanku Selama 24 Tahun
Jodoh Tukang Sayur
“Rud!”
“Ya Bu.”
Aku, “Selamat ya! Kamu sih nggak bilang kalau mau menikah. Ibu jadi menyiapkan seadanya deh.”
Rudy, “Ya Bu, takut Ibu repot. Nggak apa-apa kok Bu. Ceweknya juga nggak minta apa-apa.”
“Mahar sudah ada Rud?”
Rudy, “Mahar apa Bu?”
Aku, “Duh!” Susah jelasinnya. Polos amat si Rudy. Mana sudah jam 11 malam, mau cari mahar di mana buat calon pengantin perempuan satpamku.
Aku, “Ya sudah deh. Ini kamu kasih saja gaji kamu sebulan ya, buat mahar dan cincin Ibu nih.”
Alhamdulillah, aku suka beli cincin tapi enggak suka pakainya. Cincin yang tipis-tipis saja yang penting ada.
Alhamdulillah, calon pengantin perempuannya sederhana, enggak minta apa-apa.
Ada lho, ceweknya tukang sayur komplek, minta mahar 25 juta. Sampai stres tukang sayur curcol sama ibu-ibu. Kita pada saweran seadanya. Akhirnya kita bilang, “Sudahlah Bang, cari cewek lain saja.”
Si Abang manyun. Jodoh tukang sayur, kok yang menentukan emak-emak.
Allah berfirman, “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.
Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa: 4).
(Catatan Mam Fifi, Februari 2019)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: