AYAH Bunda, ada sebuah penelitian tentang manfaat tersenyum untuk diri sendiri dan keluarga. Jika kita tersenyum, dalam diri kita akan keluar hormon kebahagiaan.
Maka, jika kita sering silaturahim bertemu dengan teman, lalu kita ngobrol, tersenyum, tertawa, bercanda yang membuat diri senang maka kita akan banyak mengeluarkan hormon kebahagiaan.
Dengan sering keluarnya hormon kebahagiaan itu, diri kita menjadi semakin sehat dan panjang umur.
Kita harus banyak tersenyum, dengan keluarga juga harus banyak tersenyum. Saat bertemu istri atau suami tersenyum. Saat bertemu dengan anak, tersenyum, maka hormon kebahagiaan itu keluar.
Motivator parenting dari Rumah Pintar Aisha, Randy Ariyanto W. menjelaskan bahwa anak yang sering tersenyum, ia akan menjadi anak yang bahagia.
Tersenyumlah minimal selama 7 detik jika kita ingin hormon bahagia keluar.
Saat anak pulang sekolah dan kita menjemput anak, maka sapa mereka dengan senyuman. Saat suami pulang kerja, maka beri pandangan pertama suami dengan senyuman.
Saat anak mulai bangun tidur dan pertama kali membuka mata, hadiahkan ia dengan senyuman. Biasakan antar anggota keluarga tersenyum agar menjadi keluarga yang bahagia.
Keluarga yang bahagia akan menjadikan anggota keluarganya sehat baik fisik maupun psikis. Keluarga yang bahagia juga akan menarik berbagai macam keberuntungan.
Baca Juga: Manfaat Tertawa bagi Kesehatan
Manfaat Tersenyum untuk Diri Sendiri dan Keluarga
Ayah Bunda, senyum itu menyehatkan lho. Senyum yang ikhlas tanpa paksaan menghindarkan diri dari penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler.
Menurut dr Agus Rahmadi, jika kita tersenyum sebanyak 20 kali setiap hari dengan durasi sekitar 20 detik setiap senyuman maka otak akan memproduksi beta endorphine.
Hormon ini berfungsi melebarkan pembuluh darah dan menghambat epinefrin.
Seseorang yang kandungan epinefrinnya tinggi menimbulkan penyempitan pembuluh darah, merangsang jantung gerak cepat yang dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung dan stroke.
Jadi seorang yang rajin tersenyum akan terhindar dari penyakit tersebut. Seseorang yang marah dan stres banyak membuang kalium.
Hal tersebut berakibat pada kontraksinya banyak otot sehingga menyebabkan denyut jantung tidak teratur dan hipertensi. Sedangkan senyum akan merelaksasi otot sehingga tidak banyak mengeluarkan kalium.
Senyum juga merupakan salah satu cara membentuk citra diri yang positif. Sobat, ayo gerakan bibirmu dan banyaklah tersenyum.
Tahukah kamu, senyum yang tulus itu mencitrakan seseorang yang memiliki hati yang bersih dari iri, dengki, hasut, dan penyakit hati lainnya.
Senyum juga membuat suasana hati pemiliknya bahagia dan membahagiakan orang lain. Senyum merupakan jembatan interaksi yang lebih akrab dengan orang lain.
Selain itu, senyum membuat seseorang lebih disukai dan menentramkan jiwa orang lain.
Sedangkan cemberut menunjukkan suasana hati pemiliknya yang gelisah dan membuat perasaan orang lain menjadi tidak nyaman.
Hidup ini adalah sesuatu yang unik. Jika kita merasa bahagia maka semuanya akan tampak menyenangkan, sebaliknya ketika kita merasa sedih maka semua tampak menyedihkan.
Agar semua tampak membahagiakan maka buatlah diri bahagia dengan memperbanyak tersenyum.
Rasullulah pernah bersabda senyum itu ibadah, siapa yang banyak tersenyum maka orang tersebut akan banyak pahalanya.
“Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (HR. Tirmidzi).
“Janganlah engkau remehkan perkara ma’ruf, berbicaralah kepada saudaramu dengan wajah yang penuh senyum dan berseri, sebab itu bagian dari perkara yang ma’ruf”. (HR. Abu Daud).[ind]