ADA 4 hal penting dalam penguatan zakat yang disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS 2020-2025 Drs. KH. Achmad Sudrajat, Lc. M.A. dalam CEO OPZ Forum 2022 di Jakarta, (02/11/22).
“Jika ingin zakat ini menjadi elemen penting dalam pengentasan kemiskinan, setidaknya ada 4 hal yang harus dilakukan dalam penguatan zakat,” ungkap Achmad Sudrajat dalam keynote speech-nya.
Baca Juga: CEO OPZ Forum 2022: Komitmen Kuatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Negara
4 Hal Penting dalam Penguatan Zakat Menurut Pimpinan BAZNAS RI
Pertama, Penguatan Manajemen
Achmad Sudrajat mengungkapkan, sangat penting untuk mendinamisasi zakat dan menguatkan manajemen dalam tata kelola zakat sehingga zakat dapat dengan mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Kedua, Penguatan SDM
Amil dan amilan sebagai petugas pengumpul zakat kini sudah diakui sebagai tenaga profesional dengan dikeluarkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi para amil.
Ketiga, Jaringan dan Infrastruktur
Adanya Undang-undang Zakat di Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam hal zakat. Oleh karena itu, lembaga pengelola zakat juga hendaknya bersikap profesional dalam pekerjaannya.
Misalnya, kondisi kantor harus mumpuni dan terlihat profesional, bukan di warung kopi, apalagi lapak pinggir jalan.
Keempat, Penguatan IT
Transformasi digital merupakan keharusan bagi lembaga zakat. Achmad Sudrajat mengungkapkan, saat ini diperlukan satu data untuk penguatan zakat.
Sudrajat juga menambahkan bahwa pengurus lembaga zakat juga hendaknya terus memperbaiki niat hanya karena ALlah Subhanahu wa taala.
“Jangan pernah terbersit niatnya bukan karena Allah karena semesta tidak akan mendukung kita, kecuali jika kita mengabdi berkhidmat kepada Allah,” jelas Sudrajat dalam kegiatan rutin Forum Zakat (FOZ) itu.
Sudrajat menekankan agar para pengelola lembaga zakat selalu mengingat prinsip 3A dalam mengumpulkan zakat sehingga tidak ada penyimpangan dalam tata kelolanya.
“Aman regulasi, aman NKRI, dan aman Syar’i, insyaALlah kepercayaan terhadap tata kelola ini harus kita kelola bersama sehingga memperkuat kesejahteraan bangsa kita,” katanya.
Ia mengingatkan, menuju target Indonesia 2024 Zero Poverty, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pengentasannya.
“Jaga kolaborasi, energi, dan niat karena 27 juta masyarakat menunggu kiprah kita. Yakinlah Allah tidak akan meninggalkan kita,” tandasnya.
Ia pun menutup dengan ungkapan:
“Saatnya kita buka bluetooth dan tethering kita agar sinyal kita kuat karena sinyal langit sudah terbuka.”
Sementara itu, pada gelaran CEO OPZ Forum 2022, Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota Forum Zakat berkomitmen menguatkan peran zakat dalam pembangunan negara.
“Kami terus memperbanyak program nyata pemberdayaan masyarakat yang berbasis dana zakat yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan.
“Program ini kami selaraskan dengan indikator SDGs dan RPJMN serta membuka lebar kolaborasi lintas stakeholder agar manfaat semakin meluas,” kata Bambang Suherman, di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (2/11/2022).[ind]