SALAH satu Asmaul Husna yang disepakati oleh para UIama adalah Al-Baaits yang berarti Allah Maha Membangkitkan.
Adanya hari kebangkitan, yaitu masa ketika manusia dihidupkan kembali dari kuburnya setelah kematian adalah salah satu bentuk keadilan Allah.
Setelah dibangkitkan kembali manusia akan diadili atas segala perbuatannya selama di dunia. Tanpa hari kebangkitan ini maka orang-orang beriman hidup tanpa keadilan.
Di akhirat atau kehidupan setelah dunia, manusia yang berbuat baik atas dasar ajaran Allah akan dimasukkan kedalam surga.
Baca Juga: Asmaul Husna Ath-Thoyyib, Allah Yang Maha Baik dan Menerima Segala Kebaikan
Asmaul Husna Al-Baaits, Allah Maha Membangkitkan
Hal ini karena mereka selama di dunia telah bersabar menahan hawa nafsunya untuk melakukan kemaksiatan yang tampak indah.
Mereka juga mengorbankan kesenangan duniawinya demi tegaknya prinsip syari’at. Mereka juga menggunakan waktu yang dimilikinya untuk beribadah kepada Allah.
Inilah mengapa kebangkitan kembali setelah kematian menjadi bentuk keadilan Allah, karena Allah sendiri telah berjanji kepada hamba-hamba-Nya bahwa apa yang telah mereka kerjakan tidak akan disia-siakan oleh Allah.
وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. Hud: 115)
Sebaliknya, orang-orang yang melalui kehidupan dunia tanpa mengikuti arahan dari syari’at serta menghabiskan waktunya untuk meraih kepuasan pribadi atau menuruti hawa nafsunya maka Allah telah menyiapkan balasan pula di akhirat berupa neraka.
Jika seandainya kebangkitan di akhirat ini tidak pernah ada maka bagi orang-orang mukmin kehidupan dunia akan tampak tidak adil.
Dengan menyakini sifat Al-Baaits ini maka seorang hamba yang beriman tidak akan menyia-nyiakan kehidupannya selama di dunia.
Mereka akan berlomba-lomba meraih keridhoan Allah dan mereka juga akan selalu diliputi pikiran positif karena yakin bahwa sekecil apapun amal kebaikan yang telah dilakukankan akan membuahkan hasil di akhirat kelak. [Ln]