MESKI awalnya dirasa sulit karena faktor ekonomi, tapi wanita yang akrab disapa Sari ini berhasil mewujudkannya dengan menjadi pebisnis fesyen muslim.
Bisa punya usaha sendiri, bisa jadi impian bagi banyak orang. Itulah salah satu yang dicita-citakan Siti Puspitasari salah satu alumni Rumah Gemilang Indonesia (RGI) kampus Surabaya tahun 2020.
Sari lahir di Mojokerto, Jawa Timur. Sebelum menjadi pebisnis seperti sekarang, Sari pernah jualan kerupuk seblak, tahu walik, jamur crispy secara online.
Sebab setelah lulus SMK ia belum mendapatkan panggilan pekerjaan. Kadang barang jualannya itu ia titipkan juga di warung nasi milik ayahnya.
Kemudian Sari pun hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya untuk mendalami ilmu tentang fesyen. Tapi, karena terkendala biaya ia terpaksa memendam keinginannya itu.
Hingga akhirnya, Sari memutuskan untuk menjadi santri RGI kampus Surabaya jurusan tata busana. Selama menjadi santri ia tidak hanya mendapatkan ilmu tentang fesyen.
Lebih dari itu, Sari juga belajar ilmu tentang bagaimana berbisnis dan menjadi seorang pengusaha ditambah dengan bekal ilmu keagamaan.
Penjual Kerupuk Seblak Kini Jadi Pebisnis Fesyen Muslim
Sari mengaku senang karena banyak perubahan positif dalam dirinya yaitu lebih mandiri, disiplin, dan berani tampil di depan banyak orang.
Setelah lulus dari RGI, Sari memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri di bidang fesyen muslim. “Pelan-pelan saya mulai fokus untuk merintis usaha jahit sendiri, mulai kecil-kecilan dengan menerima order dari tetangga sekitar rumah,” ungkapnya.
Dengan bekal kemampuan yang dimiliki, sekarang ia merasa lebih percaya diri untuk membuka usahanya. Hingga pada akhirnya, ia memiliki brand fashion sendiri yang ia beri nama “Shasa Modiste”.
Di dalam nama tersebut ada banyak harapan dan cita-cita yang ingin Sari raih. Usaha yang ia miliki sekarang juga merupakan keinginan sang ibu yang terwujud lewat dirinya.
Seiring dengan berjalannya waktu, rumah jahit yang ia miliki sekarang sudah dikenal di masyarakat luas dan mulai menampilkan inovasi-inovasi baru dalam dunia fesyen.
Sari mengaku bahagia karena melalui usaha ini kia bisa membantu perekonomian keluarga, serta bermanfaat bagi orang lain. Barang-barang produksinya juga sudah menjangkau kota-kota besar di Indonesia.
Baca juga Kantor Layanan LAZ Al Azhar Cikarang Resmi Dibuka
“Nikmati proses kehidupan yang sedang terjadi, gagal adalah sebuah pembelajaran untuk kita membenahi diri. Sukses itu bonus dari Allah. Terus berbuat baik dan selalu mengusahakan diri kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
Proses kita boleh berbeda tapi tujuan kita sama, sukses lillahi ta’ala dan jangan lupa banyak bersyukur,” ungkap Sari.
RGI merupakan program pelatihan dan keterampilan yang diinisiasi oleh LAZ Al Azhar untuk pemuda usia produktif untuk menekan angka pengangguran di Indonesia.
Berkiprah sejak tahun 2009, program yang didanai dari optimalisasi dana ziswaf ini memberikan diklat secara gratis.
Di berbagai kelas pilihan seperti desain grafis, foto dan videografi, tata busana, otomotif, administrasi perkantoran, teknik komputer dan jaringan, kelistrikan, chef halal, dan rekayasa perangkat lunak.