KITA bisa mengikuti cara salaf atau orang-orang terdahulu untuk menunaikan hak binatang. Tidak bisa dimungkiri bahwa salaf (generasi awal) umat ini adalah orang-orang yang terdepan dalam segala kebaikan.
Mereka pun paling jauh dari setiap kenistaan dan kezaliman. Ilmu yang mereka serap tidak sekadar kliping pengetahuan, tetapi dipraktikkan di alam nyata.
Baca Juga: Kisah Wanita Salaf Rutin Berdoa Selama 30 Tahun
Cara Salaf Menunaikan Hak Binatang
Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita meneladan para salaf. Semoga kita bisa mengikuti dengan baik sehingga bisa selalu berada di dalam kebaikan.
Ketika sahabat Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhu mengetahui seseorang mengangkut barang menggunakan unta yang melebihi kemampuan binatang tersebut, Umar sebagai penguasa memukul orang tersebut sebagai bentuk hukuman.
Beliau radhiallahu anhu menegurnya dengan mengatakan, “Mengapa kamu mengangkut barang di atas untamu sesuatu yang dia tidak mampu?” (Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d)
Sahabat Abud Darda radhiallahu anhu dahulu punya unta yang dipanggil Dimun.
Apabila orang-orang hendak meminjamnya, ia berpesan agar untanya tidak dibebani kecuali sekian dan sekian (yakni batas kemampuan unta). Sebab, unta itu tidak mampu membawa yang lebih dari itu.
Ketika kematian datang menjemput Abud Darda radhiallahu anhu, beliau berkata, “Wahai Dimun, janganlah kamu mengadukanku besok (di hari kiamat) di sisi Rabbku.
Aku tidaklah membebanimu kecuali apa yang kamu mampu.” (Lihat ash-Shahihah, 1/67—69)
[Cms]
http://telegram.me/ForumSalafy