JANGAN melalaikan kebutuhan dunia dan akhirat. Sebagai seorang Muslim, hidup itu memang harus seimbang. Kita harus fokus menyiapkan bekal di akhirat nanti, tetapi juga tidak mengabaikan kebutuhan di dunia.
Baca Juga: Pemilik Toko Muslim Birmingham Sumbangkan Minibus untuk Layani Kebutuhan Warga
Jangan Melalaikan Kebutuhan Dunia dan Akhirat
Asy-Syaikh Abdul Aziz ibnu Baz berkata,
فالفلاح في ذكر الله، والقيام بأمر الله، فلا ينبغي أن تطغى حاجات البدن على حاجات القلب والروح، ولا تطغى حاجات القلب والروح على حاجات البدن والدنيا. بل يراعى هذا وهذا، فالمسلمون يقومون بهذا وهذا؛ تارة لأمور دنياهم وحاجاتهم، فهذا يعمل في الزراعة في مزرعته، والآخر في دكانه ومتجره، والثالث في حاجات أخرى وأعمال أخرى مما أباح الله عز وجل، حتى يشترك الجميع في أنواع المشاريع الخيرية والأعمال المباحة النافعة، حتى يواسي الفقير وحتى يحسن إلى الناس.
وإذا جاءت الأوقات التي أوجب الله على الإنسان فيها شيئا بادر إلى طاعة الله وأداء ما أوجب الله عليه فلا تشغله حاجات عن حاجات، بل يعطي كل مقام ما يليق به ويعطي كل حاجة ما يناسبها، فهو حافظ لوقته مؤد لما أوجب الله عليه، طالب للرزق، ساع في أرض الله لطلب الحلال
“Kebahagian itu ada pada zikir kepada Allah dan menunaikan perintah Allah, tidak melampaui batas pada kebutuhan jasmani sehingga melalaikan kebutuhan hati dan tidak melampaui batas pada kebutuhan hati sehingga melalaikan kebutuhan jasmani dan dunia.
Bahkan, hendaknya dia memperhatikan keduanya.
Kaum muslimim menunaikan keduanya. Terkadang menunaikan urusan dunia dan kebutuhan mereka, yang ini bekerja di sawahnya, yang ini bekerja di tokonya dan yang lain bekerja dengan pekerjaan yang lain dari pekerjaan yang Allah ‘Azza wa Jalla halalkan.
Dengan sebab, itu semuanya berserikat dalam macam-macam kebaikan dan pekerjaan yang halal lagi bermanfaat sehingga dia bisa menyantuni orang fakir dan berbuat baik kepada manusia.
Apabila masuk waktu yang Allah wajibkan untuk melakukan ibadah, maka dia bersegera melakukan ketaatan kepada Allah dan menunaikan apa yang Allah wajibkan kepadanya.
Masing-masing dari kebutuhan dunia dan akhirat tidak dia lalaikan. Bahkan, dia tunaikan masing-masingnya sebagaimana mestinya. Dia menjaga waktunya, menunaikan kewajiban Allah, mencari rezeki dan berusaha di bumi Allah ini mencari yang halal.”
[Cms]
Sumber:
Majmū’ al-Fatāwā, jilid 12, hlm. 318.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail