PENTING! Penting bagiku untuk meletakkanmu di hatiku. Dan tidak pernah melupakan perjuanganku. Dan tidak pernah lupa bahwa engkau bersamaku.
Tatapanmu tak pernah menyalahkanku. Mendampingiku ketika tak seorang pun percaya padaku. Ketika galauku memuncak, kau hadir menenangkanku dengan sabarmu.
Hanya kau yang mengerti apa yang ada dalam benakku dan kau selalu sedia di sisiku ketika aku jatuh bangun dan merayap serta merangkak dengan susah payah.
Hanya kau yang mengulurkan pertolongan. Walaupun kau jauh dan aku harus menembus ribuan awan biru. Namun kehadiran dan pengertian serta tulus hatimu menjadi penyemangat bagiku.
Sementara tongkat-tongkat kuat yang ada di sekelilingku sibuk mencaci makiku.
Dan hanya seorang ustaz yang saat ini sudah meninggal dunia yang memahamiku. Dan hanya seorang ustazah yang kemudian meninggal dunia yang mengerti diriku.
Saat menara gading itu tegak dan orang berlomba mendekat. Bagaimana mungkin aku melupakan dirimu?
Baca Juga: Sakit Hati kepada Anak
Penting Bagiku Meletakkanmu di Hatiku
Engkau yang mendekat ketika ramai orang melaknat. Engkau yang mempercayai visi-misi besarku ketika orang hanya sibuk mencaci maki usahaku.
Aku akan melupakan semua fitnah dan caci maki orang padaku. Sebagaimana aku melupakan kotoran dan keringat yang keluar dari tubuhku setiap hari.
Namun aku tak akan pernah melupakan apa yang engkau lakukan ketika aku berjalan sendiri. Itulah mengapa aku datang dan datang untuk silaturahim padamu.
Karena letakmu ada dalam hatiku. Menancap kuat tanpa kau sadari. Terima kasih ya Allah.
Engkau hadirkan sahabat, abang, kakak, saudara, guru terbaik yang mendukung perjuanganku bukan dari Indonesia tapi nun jauh dari Singapura dan Malaysia.
People will never understand how much I love you.
Maka, jangan harap aku akan berhenti mencintaimu. Jangan tanya mengapa aku menjalin kuat silaturahim dengan mereka yang ada di Malaysia dan Singapura.
Dan lebih mencintai mereka daripadamu. Karena mereka ada untukku di kala aku susah. Dan kalian tidak.
Tidak sama orang yang mendekat ketika kita baru merangkak dan orang yang mendekat ketika kita sudah mampu berdiri kuat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersikaplah zuhud terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan bersikaplah tidak membutuhkan terhadap apa-apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan mencintaimu.”
[HR Ibnu Mâjah no. 4102 (ash-Shahîhah no.944)]
(Catatan Mam Fifi, Juli 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder JISc, JIBBS, JIGSC)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc