KENAPA kita mengeluh dalam keseharian kehidupan selama ini? Padahal, Allah Subhanahu wa taala memberikan nikmat yang begitu besar kepada kita.
Kenapa selama 360 hari kita merasa aman, lalu 5 hari terkena musibah.
Tiba-tiba Kita mengeluh, “Ya Allah… kenapa Engkau beri aku musibah? Aku sudah tak sanggup.”
Kenapa selama 29 hari kita sehat, lalu 1 hari diberikan sakit.
Tiba-tiba kita mengeluh, “Ya Allah… kenapa aku sakit? Aku sudah tak sanggup.”
Kenapa selama 6 hari kita bahagia, lalu 1 hari dirundung duka.
Tiba-tiba kita mengeluh, “Ya Allah… kenapa ini bisa kualami? Aku sudah tak sanggup.”
Kenapa selama 23 jam kita kenyang, lalu 1 jam lapar.
Tiba-tiba kita mengeluh, “Ya Allah… kenapa enggak ada makanan? Aku sudah tak sanggup.”
Baca Juga: Tips Tidak Mengeluh Hadapi Musibah
Kenapa Kita Mengeluh
Subhanallah… mengapa begitu cepat dan mudahnya diri ini mengeluh, bahkan tak segan-segan kadang diumbar di sosial media.
Padahal jika kita renungkan, Allah lebih banyak memberikan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita.
Bukankah kita ini lebih banyak sehatnya dari pada sakitnya? Kita ini lebih banyak amannya dari pada musibahnya,
Kita ini lebih banyak senangnya dari pada dukanya. Kita ini lebih banyak kenyangnya dari pada laparnya,
Maka bersyukurlah, sebab bisa jadi hidup yang kita keluhkan adalah hidup yang orang lain impikan.
Jangan hanya karena satu kesusahan, lantas kita menutup mata pada nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa taala yang lainnya.
Lihatlah bagaimana keadaan orang-orang yang berada di bawah kita.
Bukankah sebagian dari mereka tidak pernah merasakan aman, karena rudal dan peluru bisa saja setiap saat mengancam kesalamatannya.
Bukankah sebagian dari mereka tidak pernah merasakan sehat karena harus menjalani perawatan sebab menderita sebuah penyakit berat.
Bukankah sebagian dari mereka senantiasa dalam kesedihan karena senantiasa ditimpa berbagai kesulitan hidup.
Bukankah sebagian dari mereka sering kali kelaparan karena tidak ada sesuatu yang dimakan hingga berhari-hari.
Sebab itu ingatlah!! Ketika kita merasa dalam kesusahan dan kesulitan sejatinya masih ada yang lebih susah dan sulit hidupnya dari pada kita.
Hendaknya seorang muslim senantiasa bersabar dan melihat ke bawah agar banyak bersyukur.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini).
Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim).[ind]
Sumber: Rumah Quran Asy Syahida