Banyak bayi yang setiap hari cegukan beberapa kali. Tentunya, sebagai orang tua Bunda akan bertanya-tanya apakah bayi cegukan itu biasa padahal ia belum bisa mengunyah atau yang pernafasannya belum berkembang sempurna. Beberapa kasus bayi sering cegukan bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun yang perlu menjadi kekhawatiran Bunda adalah jika bayi cegukan terus menerus dan tak henti-henti.
Dilansir dari Very Well Family, cegukan adalah kontraksi yang tidak disengaja dari otot diafragma tubuh. Setiap kali diafragma berkontraksi, otot-otot di sekitar pita suara juga menutup, itulah yang menyebabkan suara khas “cegukan”.
Baca Juga: 4 Makanan Pantangan untuk Ibu Menyusui Supaya Bayi Sehat dan ASI Lancar
Terkadang cegukan disertai dengan rasa sesak di dada, dan terkadang cegukan disertai dengan sendawa atau mulas. Sebagian besar mamalia cegukan, termasuk anjing, kucing, kuda, dan kelinci.
Bayi cenderung lebih sering cegukan daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Faktanya, bayi bisa cegukan bahkan ketika mereka masih dalam kandungan.
Mulai sekitar pertengahan kehamilan, bayi mengembangkan refleks cegukan mereka. Ini terjadi bahkan sebelum refleks menelan atau pernapasan mereka berkembang.
Bunda bahkan mungkin pernah merasakan bayi Bunda cegukan di dalam kandungan. Rasanya seperti kejang kecil atau goncangan. Cegukan bahkan dapat dilihat pada pemeriksaan ultrasound.
Setelah bayi lahir, cegukan sangat sering terjadi di tahun pertama kehidupan. Bayi yang baru lahir mungkin menghabiskan hingga 2,5% dari hari mereka untuk cegukan. [Ln]