Kemandirian tentunya menjadi salah satu materi pendidikan orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua pasti mengharapkan anak memiliki kemandirian dalam hal apapun. Kemandirian ini berarti anak tidak perlu bergantung kepada orang lain dalam memecahkan tiap permasalahan yang dihadapinya. Salah satu kemandirian yang perlu orang tua ajarkan kepada anak adalah kemandirian finansial.
Kemandirian finansial ini penting, saat anak dalam situasi darurat keuangan maka ia tidak perlu melakukan pinjaman, karena pinjaman ini membuat anak akan selalu memiliki ketergantungan dan keterbatasan.
Baca Juga: Menggapai Cita-cita dengan Finansial Terbatas
Mempersiapkan Anak Untuk Memiliki Kemandirian Finansial
Dalam webinar yang diadakan oleh #akuberdaya Movement, Bunda Nefri, seorang Trainer Kemandirian Anak, membagikan hal-hal penting yang perlu dipersiapkan oleh orang tua untuk mendidik anak memiliki kemandirian finansial.
Ia mengatakan bahwa tiap anak memiliki kebutuhan dirinya yang perlu dipenuhi secara finansial. Sebagai orang tua, maka harus bisa mengajarkan pada anak bagaimana berjuang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kesalahan dari pendidikan yang dilakukan orang tua hingga saat ini adalah selalu memberikan kemudahan pada anak tanpa memberikan kesempatan baginya untuk mencari sendiri solusi atas sesuatu yang ia butuhkan.
Sebagai ilustrasi, Bunda Nefri mengumpamakan orang tua yang memberikan 10 sendok makan yang dibutuhkan anak. Anak menjadi kenyang dengan 10 sendok itu tanpa ada usaha sedikitpun dari dirinya, karena semua kebutuhan makannya telah terpenuhi secara cuma-cuma.
Jika ingin mengajarkan kemandirian, orang tua harusnya memberikan sang anak cukup 8 sendok. Dengan begitu untuk melengkapi kekurang dua sendok anak akan berusaha untuk mendapatkannya secara mandiri.
Motivasi berjuang inilah yang perlu orang tua berikan untuk mencapai tujuan hidup,terutama finasial, yang diinginkan oleh anak.
Hal penting lainnya adalah orang tua harus mengarahkan anak berjuang dengan caranya untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti, membiasakan anak untuk mencari solusi tersendiri atas kebutuhannya.
Saat anak telah berjuang meraih apa yang dibutuhkan dengan caranya sendiri lalu mereka melihat bahwa apa yang mereka dapatkan ternyata berlebih, maka hal mendorong anak untuk berbagi atau memberi.
Motivasi untuk memberi ini penting, merupakan modal yang akan mendorong mereka untuk mencari lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Orang tua juga perlu memberikan pemahaman kepada anak mengenai apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka inginkan. Didik mereka untuk menahan diri atas apa yang ia miliki untuk memperoleh apa yang ia butuhkan dan inginkan.
Misalnya, saat lebaran biasanya anak-anak akan mendapatkan uang THR dari keluarga besarnya. Disini peran orang tua untuk mengarahkan mereka agar tidak menghabiskan uang THR tersebut kepada hal-hal yang tidak mereka butuhkan.
Saat mendidik anak mencapai kemandirian finansial, orang tua harus percaya bahwa anak mampu menyelesaikan masalah finansilanya setelah orang tua memberinya arahan. Rasa percaya ini akan membangkitkan motivasi anak dan menguatkan rasa percaya dirinya.
Orang tua juga harus sabar mengikuti proses anak dalam mencapai kemandirian finansial tersebut dengan mengetahui apa tujuan finansial sang anak, karena tiap anak memiliki kemampuan berbeda-beda. Dari sini orang tua diharapkan memahami pada tahapan mana mereka berada dalam proses tersebut. [Ln]