GEOPARK Kaldera Toba kembali menerima status green card (kartu hijau) dari jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp).
Status ini ditetapkan saat Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, wilayah La Araucania, Cile, Sabtu (6/9/2025).
General Manager BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, mengatakan status green card merupakan penilaian tertinggi dalam keanggotaan GGN.
Kartu ini juga menjadi indikator standar pengelolaan yang terpenuhi sesuai protokol UGGp. Setiap anggota UGGp akan di-revalidasi setiap empat tahun untuk mengevaluasi pengelolaannya.
Baca juga: Kartu Kuning dari UNESCO untuk Danau Toba
Geopark Kaldera Toba Resmi Berstatus Green Card dari UNESCO Global Geopark
Azizul mengatakan, UNESCO mengeluarkan rekomendasi green card lantaran warisan geologi dan interpretasinya, warisan lainnya seperti identifikasi warisan alam dan budaya hingga warisan tak benda, visibilitas dan kemitraan, hingga jejaring dan pelatihan.
Azizul juga berharap ke depan pengelolaan Danau Toba bisa dilakukan lebih baik lagi. Sementara itu, Gubernur Sumatera, Bobby Nasution, merasa bersyukur dengan kembalinya status green card.
Mengingat pada tahun 2023, Geopark diberi kartu kuning lantaran standar pengelolaan Kaldera Toba tidak sesuai dengan yang ditetapkan UNESCO.
Mantan Wali Kota Medan ini lalu berpesan kepada semua pihak untuk sama-sama menjaga Danau Toba.
“Ini tugas kita sama-sama menjaga itu warisan dari Tuhan, yang harus sama-sama dijaga. Kita tidak bisa membuatnya, tetapi kita bisa menjaganya,” ujar Bobby.
Sebelumnya diberitakan, Kaldera Toba resmi menjadi anggota UGGp pada 7 Juli 2020 dalam Sidang Ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keanggotaan ini seharusnya memperkuat pembangunan berbasis geopark yang mencakup tiga pilar utama pemberdayaan masyarakat lokal, edukasi, dan konservasi.
Namun, sejak menerima peringatan atau “kartu kuning” pada September 2023, terdapat empat rekomendasi penting yang belum dijalankan secara maksimal.
Rekomendasi tersebut mencakup peningkatan kegiatan edukasi berbasis riset, revitalisasi dan optimalisasi badan pengelola, pelaksanaan pelatihan manajemen untuk memahami prinsip-prinsip geopark global, serta peningkatan visibilitas melalui pembangunan gerbang, monumen, dan panel interpretasi.
Setelah itu, Pemprov Sumut dan pihak terkait melakukan perbaikan hingga akhirnya, berdasarkan penilaian UNESCO Global Geopark (UGGp), Kaldera Toba kembali menerima status green card. [Din]