WASIAT Rasulullah shalallallahu ‘alaihi wasallam kepada putri tercintanya, salah satu di antara empat wanita penghulu surga. “Wahai Fathimah dengarkan wasiatku, ucapkanlah:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ain.
Baca juga: Marhaban ya Ramadan
“Wahai Rabb Yang Maha hidup, Wahai Rabb Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan (urusanku) kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (HR. An-Nasa’i)
Kini, apa wasiat kita untuk anak-anak sang pemilik masa depan? Apakah seperti wasiat Rasulullah?
Kicauan burung di pucuk pepohonan menjelang waktu syurq ini mengingatkan malam telah berganti pagi. Hari ini memasuki #Harike9Ramadhan, semoga Allah menerima semua ibadah kita dan mengampuni semua dosa-dosa yang telah lalu.
Catatan Ustazah Wirianingsih di akun Instagramnya @wiwirianingsih pada Senin, 11 April 2022.
[Wnd]