MENGHANCURKAN dengan orang lain menghancurkan keluarga ditulis oleh Ustazah Aan Rohanah.
Suami dan istri harus bisa menghindari sikap buruk membandingkan pasangan dengan orang lain.
Sikap buruk tersebut dapat menghancurkan bangunan keluarga yang seharusnya dipertahankan dengan kokoh.
Membandingkan pasangan dengan orang lain akan mengganggu kepercayaan pasangan terhadap dirinya seakan ia menjadi pribadi yang tidak mampu memenuhi kriteria pasangannya.
Juga dapat menghambat komunikasi, sehingga hubungan menjadi tidak efektif, menimbulkan konflik, menghilangkan kenyamanan, keintiman dan kemesraan hingga hubungan emosional tanpa cinta dan kasih sayang.
Seharusnya yang dilakukan oleh suami istri untuk menjaga keharmonisan adalah fokus untuk menghargai segala kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh pasangan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Membandingkan dengan Orang Lain Menghancurkan Keluarga
Baca juga: Ikatan Hati Ibu Anak Melampaui yang Lainnya
Kemudian menjaga komunikasi yang efektif dan bersikap selalu terbuka agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Selain itu suami istri harus menghargai segala perbedaan yang dimilikinya dengan yang dimiliki orang lain. Jangan pernah mencoba apalagi memaksa pasangan seperti orang lain.
Suami istri lebih baik fokus menjaga hubungan yang harmonis dan memenuhi kebutuhan pasangan daripada membandingkannya dengan orang lain.
Suami istri harus saling mengenali kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh pasangan agar terus memberikan apresiasi dan hendaknya saling mengenali perbedaan untuk saling memahami. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (Al-Hujurat :13).
Nabi bersabda:
وْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي الله
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Tirmidzi).
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ
اسْتَكْمَلَ الإِيْمَانَ
“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, melarang karena Allah maka imannya telah sempurna.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).[Sdz]