BERGERAK untuk memberikan solusi belajar tajwid Al-Qur’an secara komprehensif, Tahsin Metode Syamil diresmikan.
Kegiatan launching berlangsung di Masjid Nurul Huda Komplek Danamon, Jatisari, Kota Bekasi pada Ahad (2/3/2025).
Suhartini Ashari, M.Kom.I., perumus sekaligus penyusun Tahsin Metode Syamil memaparkan latar belakang ia menyusun metode tersebut.
“Latar belakang dan urgensinya bahwa membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang benar adalah kewajiban setiap Muslim. Mengilmuinya adalah fardhu kifayah. Banyak masyarakat belum bisa membaca Al-Qur’an dan belum banyak yang memahami kaidah tajwid. Kesalahan dalam bacaan dapat mengubah makna ayat. Perlu metode yang dapat membantu masyarakat memahami ilmu tajwid secara utuh,” pungkasnya pada tim ChanelMuslim.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih lanjut ia terangkan bahwa Metode Syamil adalah metode pembelajaran Al-Qur’an yang komprehensif.
Keunggulannya adalah membantu murid mengenal setiap huruf dengan lebih baik; memadukan makhraj, sifat huruf, dan harakat secara utuh sesuai kaidah; dilengkapi dengan gambar ilustrasi pada setiap huruf untuk memudahkan pemahaman; cocok untuk semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa; berpeluang mendapatkan sanad Qira’ah Hafsh.
Level pada tahsin metode syamil terdiri dari level dasar, level lanjutan, level talaqqi, dan level tahfizh.
Suhartini yang juga termasuk dosen Al-Qur’an Tajwid di STIU Darul Hikmah mengungkapkan temuannya bahwa inti dari ilmu tajwid ialah makhraj dan sifat huruf.
“Selama ini banyak di masyarakat yang saya ketahui kalaupun menyatakan sifatnya hanya sebagian. Kemudian bahkan ada yang tidak mengenalkan ataupun mengajarkan sama sekali sifat huruf, padahal ini penting untuk mengucapkan huruf dengan benar. Karena mengabaikan sifat huruf berpotensi mengubah huruf tersebut,” jelas Suhartini.
Launching Tahsin Metode Syamil: Memberikan Solusi Belajar Tajwid Secara Komprehensif
Baca juga: Berdosakah Bila Tidak Membaca Al-Qur`an dengan Tajwid yang Benar? Ini Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Suhartini mengungkapkan rasa terharu dan syukurnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan ia banyak kenikmatan. Terutama nikmat pemahaman dalam ilmu tajwid.
Ia juga bersyukur dengan adanya dukungan dari keluarga dan juga murid-murid yang percaya kepadanya.
Di akhir Suhartini mengungkapkan harapannya dengan resminya metode yang ia susun.
“Harapan saya masyarakat terus bersemangat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan benar, memperbaiki kualitas bacaannya sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Muzammil ayat 4. Ayat tersebut mengerucut pada satu makna yaitu membaca Al-Qur’an dengan bertajwid,” pungkas Suhartini sebagai penutup.[Sdz]