MELANJTKAN halaman sebelumnya mengenai hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
5. Sengaja mengeluarkan air mani (onani/masturbasi)
Syaikh Sayyid Sabiq mengatakan:
سواء، أكان سببه تقبيل الرجل لزوجته أو ضمها إليه، أو كان باليد، فهذا يبطل الصوم، ويوجب القضاء.
Sama saja sebabnya apakah karena mencium istri, memeluknya, atau dengan tangan, maka ini membatalkan puasa dan wajib qadha.
Para ulama berbeda pendapat tentang air mani yang keluar karena memandang dengan syahwat, atau berkhayal, .. sebagian mengatakan itu tidak membatalkan puasa, itu disamakan dengan mimpi basah. Ini pendapat Syaikh Sayyid Sabiq dan Syaikh Al Albani Rahimahumallah. Sementara Syaikh Abu Bakar Al Jazairi mengatakan batal. (Minhajul Muslim, Hal. 242).
6. Berniat ingin batal walau sampai terbenam matahari tidak makan dan minum
Niat adalah rukun puasa, jika hilang rukun puasa maka batallah puasanya.
Syaikh Sayyid Sabiq berkata:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
فإن النية ركن من أركان الصيام، فإذا نقضها – قاصدا الفطر ومعتمدا له – انتقض صيامه لا محالة.
Sesungguhnya niat adalah di antara rukun-rukun puasa, jika dia membatalkannya –bermaksud untuk berbuka dan sengaja melakukannya- maka sudah tentu batal puasanya. (Fiqhus Sunnah, 1/466).
7. Jima’
Ini bukan hanya qadha tapi juga kaffarat, berdasarkan hadits berikut:
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu:
قال أتاه رجل فقال يا رسول الله ! هلكت قال وما أهلكك ؟ قال وقعت على امرأتي في رمضان قال هل تستطيع أن تعتق رقبة ؟ قال لا قال فهل تستطيع أن تصوم شهرين متتابعين ؟ قال لا قال فهل تستطيع أن تطعم ستين مسكين ؟ قال لا قال اجلس فجلس فأتى النبي صلى الله عليه و سلم بعرق فيه تمر والعرق المكتل الضخم قال تصدق به فقال ما بين لابتيها أحد أفقر منا قال فضحك النبي صلى الله عليه و سلم حتى بدت أنيابه قال فخذه فأطعمه أهلك
Ada seorang laki-laki datang dan berkata: “Wahai Rasulullah, saya celaka !! Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: “Apa yang membuatmu celaka?” Dia menjawab: “Saya menjima’ istri saya saat puasa Ramadhan.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: “Apakah kamu bisa membebaskan budak?” Dia menjawab: “Tidak.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: “apakah kamu bisa puasa dua bulan berturut-turut?” Dia menjawab: “Tidak.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya: “Apakah kamu bisa memberikan makanan kepada orang miskin sebanyak 60 orang?” Dia menjawab: “Tidak.”
Hal-hal yang Membatalkan Puasa (2)
Baca juga: Hal-hal yang Membatalkan Puasa (1)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Duduklah.” Lalu laki-laki itu mendekati Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan duduk. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikannya sekeranjang kurma, dan berkata: “Sedekahkanlah!” Dia menjawab: “Di sekitar kami tidak ada yang lebih faqir kecuali kami.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa sampai terlihat gigi taringnya, lalu berkata: “Ambil-lah ini dan berikan makan keluargamu.” (HR. At Tirmidzi No. 724, hasan shahih).
8. Makan, Minum, dan Jima’ dikira sudah terbenam matahari, padahal belum
Mayoritas ulama mengatakan batal, dan ini pendapat imam 4 madzhab. Sementara Ishaq, Daud, Ibnu Hazm, ‘Atha, ‘Urwah, Hasan Al Bashri, Mujahid, mereka mengatakan: anna shaumahu shahih wa laa qadha’a ‘alaih – shaumnya tetap sah dan tidak ada qadha baginya. (Fiqhus Sunnah, 1/466).[Sdz]