MENJAWAB pertanyaan seorang Bapak: Bagaimana cara mengatasi istri yang pemalas?
Jawabannya adalah:
Bapak yang terhormat, saya mau Bapak identifikasikan hal berikut untuk memastikan apakah benar istri Bapak pemalas :
1. Membiarkan rumah berantakan tidak disapu, berdebu dan cucian piring berserakan bukan hanya di dapur.
2. Bangun setelah azan subuh dan setelah sholat tidur kembali.
3. Tidak pernah merapikan kamar tidur, menyusun baju di lemari, hingga surat surat penting anggota Keluarga sulit dicari.
4. Selalu mengeluh capek dan malas.
5. Menghabiskan waktu dengan ngobrol dan nonton TV.
6. Tidur lebih dari 7 jam sehari.
Baca Juga: Sebuah Surat untuk Si Pemalas
Ini 5 Cara Bagi Suami Mengatasi Istri Pemalas
Bila hal tersebut benar ada dalam diri istri Bapak, berarti dia memang seorang pemalas. Jadi bersabarlah menghadapinya.
Mulailah dengan rencana aksi sebagai berikut :
1. Bapak usahakan selalu bangun sebelum azan subuh, lalu bangunkan istri dengan lembut.
Bila tak mau maka perciki air dan katakan, “Darling, bangun yuk. Makin cantik kalau bangun. Lebih cantikkkk dari lainnya”. Atau rayulah semampu Bapak.
2. Berikan suplemen atau vitamin untuk daya tahan tubuhnya.
Kemungkinan sering lelah karna makanan yang kurang bergizi, kurang minum susu dan makan telur rebus, oleh karenanya perlu mendapat tambahan vitamin.
3. Buatlah suatu pekerjaan yang menarik baginya.
Seperti “Membuat toko bila istri suka belanja”. Toko tersebut jadi tempat menyalurkan hobby. ” Diikutsertakan ke Majlis Taklim, atau Kursus Ketrampilan Wanita, atau membuka agen travel bila suka jalan jalan. ???Biasanya istri jadi rajin bila ada pekerjaan yang sesuai minat bakatnya.
4. Do’akan sepanjang perjalanan Bapak pergi dan pulang dari Kantor agar istri menjadi rajin.
Mintalah dia mandi dan berdandan karna Bapak segera akan sampai rumah dalam 30 menit.
5. Ajarkan istri Bapak dengan do’a berikut :
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan paksaan orang.” (HR Abu Dawud).
Catatan Ustadzah Kingkin Anida Darisun