ChanelMuslim.com – Tidak ada satu orangpun yang tahu kapan umur akan berakhir. Maka berhati-hatilah. Hari ini kita menyalatkan jenazah, besok bisa jadi kita yang dishalatkan. Wallahu a’lam. Perjalanan ini dipergilirkan olehNya.
Ketika seorang wafat, pasti orang-orang disekitar yang masih hidup akan menanyakan “Agamanya apa ?”
Sebab jenazah akan diperlakukan sesuai dengan agama dan keyakinannya. Manusia tidaklah sama dengan hewan yang jika mati tidak jalani prosesi pemakaman. Jangan remehkan agama.
Hukumnya fardhu kifayah jika ada yang meninggal. Kewajiban saudaranya sesama muslim menyelenggarakan pengurusan jenazah. Jika sudah ada yang menyelenggarakan proses pengurusan jenazah, maka yang lain gugur kewajibannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyalatkannya , maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim )
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebooknya pada Rabu, 9 Oktober 2019