MENGHADAPI suami gay pasti merupakan suatu dilema bagi seorang istri. Suami, yang seharusnya menjadi tempat berkeluh kesah, tempat bersandar, mencurahkan perasaan dan hati, kini menyukai sesama jenis.
Seperti yang dialami oleh salah seorang muslimah berikut.
Ustazah, saya mau bertanya, bagaimana kalau suami gay, apa yang harus dilakukan?
Baca Juga: Cara Menghadapi Tipe Suami yang Mendiamkan Istri
Menghadapi Suami Gay, Lakukan Komunikasi
Ustazah Husna Hidayati, S.Himenjelaskan, yang dapat dilakukan pertama kali kepada suami adalah dengan membangun komunikasi dengan baik.
Hindari pertemuan suami dengan teman homoseksualnya, minta suami untuk rajin ibadah dan mengikuti kegiatan keagamaan.
Sangat disarankan untuk membicarakan hal ini baik-baik dengan suami. Apabila diskusi ini tak memunculkan titik temu, namun ia tetap tak bisa menyembunyikan gelagat dan gestur terkait orientasi seksualnya,
maka bisa memotivasinya untuk menemui psikolog/psikiater untuk membantu menyembuhkan dan menghilangkan penyimpangan orientasi seksual tersebut.
Ingatlah, ini bukan kesalahan kamu. Orientasi seksual merupakan tanggung jawab masing-masing diri, termasuk suami.
Putuskan bersama dengan suami mengenai jalan yang terbaik yang bisa ditempuh. Jika memang suami berkeinginan kuat untuk sembuh, insyaAllah selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau bertaubat.
Pertimbangkan dengan baik dan ambillah keputusan yang terbaik dengan menimbang manfaat dan mudharat bagi diri dan keluarga.
Jika suami tidak berupaya kuat untuk sembuh, maka lebih baik tidak melanjutkan hubungan pernikahan dan berhak untuk mengajukan gugatan perceraian. Wallaahu a’lam.
Baca Juga: Hukum Istri Menolak Ajakan Suami yang Berpenyakit Menular
Istilah Gay Merujuk pada Homoseksual
Menurut Wikipedia, gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual.
Istilah ini awalnya digunakan untuk mengungkapkan perasaan “bebas/ tidak terikat”, “bahagia” atau “cerah dan menyolok”.
Kata ini mulai digunakan untuk menyebut homoseksualitas mungkin semenjak akhir abad ke-19 M, tetapi menjadi lebih umum pada abad ke-20.
Dalam bahasa Inggris modern, gay digunakan sebagai kata sifat dan kata benda, merujuk pada orang -terutama pria gay- dan aktivitasnya, serta budaya yang diasosiasikan dengan homoseksualitas.
Di Indonesia, dikenal istilah kaum belok sebagai istilah peyoratif untuk merujuk pada komunitas gay.
Pada akhir abad ke-20, istilah “gay” telah direkomendasikan oleh kelompok-kelompok besar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) dan paduan gaya penulisan untuk menggambarkan orang-orang yang tertarik dengan orang lain yang berkelamin sama dengannya.[ind]