MENEGUR itu meluruskan yang bengkok. Mulailah teguran untuk diri sendiri.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab? Tidakkah kamu mengerti.” (QS. Al-Baqarah: 44)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mulailah dari dirimu, kemudian kepada orang yang di bawah tanggung jawabmu.” (HR. Ahmad)
Umar bin Khaththab mengatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan timbanglah amal kalian sebelum amal kalian ditimbang.”
**
Orang bijak selalu mengawali upaya perubahan dengan menegur diri sendiri. Atau, saya harus terlebih dahulu lurus sebelum meluruskan orang lain.
Sementara orang pandir berpikir bahwa kesalahan selalu datang dari luar dirinya. Dan, ia tak pernah bersalah.
Jadi, coba tegur diri sendiri sebelum menegur anak-anak di rumah. Karena boleh jadi, kitalah awal mula dari ‘kebengkokan’ anak-anak.
Kalau kita tak mampu menemukan kekurangan diri, dan itulah alamiahnya sifat manusia, minta bantuan orang lain. Jangan sampai kuman yang jauh jelas terlihat, sementara gajah di depan mata tak terlihat.
Coba hisab lagi diri kita sendiri, sebelum kita akan dihisab oleh Allah di akhirat esok. [Mh]