ChanelMuslim.com – Ayah Bunda, pernah mendengar kisah pilu Auby? Cerita ini sempat viral pada tahun 2016. Jika belum dengar, baca kisahnya berikut yang dikutip dari buku Kulwap Tumbuh Yuk! (2021) Rumah Pintar Aisha karya Randy Ariyanto dan Dyah Lestyarini.
Selama beberapa hari seperti orang linglung, dimulai Jumat sore, Auby saya paksa mandi karena sudah sore dan rencana mau ke JNE kirim paket.
Di kamar mandi, dia bilang, “Enggak mau mandi, mau nenen aja Mih” tapi terus saja saya paksa mandi sambil saya bentak “DIAM!!”.
Setelah bentakan pertama itu, dia cuma bilang “Dede sayang Mamih” sambil mengelus-elus pipi saya, saya abaikan gitu aja.
Enggak ada respon yang menunjukkan perhatian/penghargaan atas apa yang sudah Auby lakukan.
Setelah beres mandi dan saya ajak ke kamar, di kamar pun Auby masih bilang, “Mau nenen aja Mih” sambil nangis-nangis, kembali saya bentak “LEBAY!!” Sehabis itu dia diam dan tidak menangis.
Ia lalu dibawa ayahnya ke ruang tamu sambil nonton TV, tiba-tiba Auby menunduk, ketika dibangunkan tubuhnya sudah dingin, kaku dan matanya melotot, dengan panik dan tangis yang pecah, saya peluk Auby, saya bawa Auby yang belum pakai apapun ke RS.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Dampak Bentakan pada Anak
Kisah Pilu Auby, Anak yang Sering Dibentak
Sepanjang jalan saya merasa menyesal, merasa takut, merasa bersalah, rasanya sakit melihat Auby seperti itu, sepanjang jalan saya hanya bisa istighfar, minta maaf ke Auby.
“Bangun De.. Dede mau nenen yaa, enggak mau mandi?”
Itu kata-kata yang terus saya ulang, semua bayangan tingkah laku Auby bagai roll film yang diputar ulang, bagai alarm untuk saya, bagai peringatan bagi saya, bagaimana bisa saya sebagai ibunya memperlakukan Auby begitu.
Auby anak yang baik, penurut, tidak menyusahkan ibu bapaknya, bagaimana bisa saya perlakukan seperti kemarin?
Anak sebaik Auby yang sampai di IGD dibiarkan menangis untuk memulihkan kesadarannya, pasang oksigen dan cek darah, hanya bilang “Sakit mih, udaaah.. Tolooong” saat dipasang infus hanya bilang, “Sakit mih..” yang bangun pagi cuma bilang “Ini apa mih? Dede mau jalan-jalan aja”.
Ya Allah.. Teganya saya membentak dan melihatnya penuh kebencian.
Jumat sore itu.. Alhamdulillah.. Auby sudah pulih dan sehat lagi, tidak ada gangguan medis apapun, hasil EEG-nya pun bagus.
Petugas Lab nya hanya berpesan “JANGAN BENTAK ANAK ANDA” sekesal apapun, pelajaran buat saya, dua bentakan dan tatapan kebencian dapat mencederai otak Auby, dapat melukai hatinya, dapat menghancurkan perasaannya.
Saya janji pada diri sendiri tidak akan ada bentakan ke 3 atau 4 kalinya lagi, cukup sekali Auby merasa hancur.
Auby hanya titipan, ketika saya perlakukan dia dengan tidak baik, sang empunya-Nya bisa mengambilnya kapan saja, Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan menjaga dan merawat Auby, Alhamdulillah.
Dampak Negatif Bentakan Kepada Anak
Cerita di atas cukuplah memberi pelajaran bagi kita para orang tua untuk tidak sekalipun membentak anak, apapun yang anak lakukan.
Sahabat Muslim, sebagai orang tua, kita harus belajar bersabar, terus bersabar dan bersabar. Berdasarkan penelitian, dalam otak anak itu terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang akan berkembang. Setiap satu bentakan saja akan menghancurkan 1 milyar sel otak pada saat itu juga.[ind]