• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 4 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Ayahku Monster

November 4, 2024
in Kisah, Unggulan
Ayahku Monster

Ayahku Monster (foto: pixabay)

178
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

AYAHKU monster. Tulisan ini disusun oleh Irene Radjiman di Channel Telegram-nya, 15 April 2022 atau 13 Ramadan 1443 H.

Bagi yang dulu SMP angkatan 90-an. Pasti masih ingat saat masih suka ejek-ejekan nama ortu (bapak) kita. Biasanya kita akan dipanggil dg nama ayah kita. Ada yang mengalami fase ini?

Di zaman itu, tidak ada 1 orang pun teman saya yang berani memanggil saya dengan nama ayah saya. Ayah saya memang dikenal bengis dan dingin di daerah saya (kala itu).

Tapi saya rasa bukan karena itu teman-teman saya segan untuk memanggil saya dg nama ayah saya, padahal dibelakang nama saya tersemat nama ayah saya.

Pernah satu kali ada yang coba manggil saya dengan nama ayah saya. Saya datangi dia, saya tarik kerah bajunya, saya tonjok wajahnya, saya tendang dadanya. Saya hebat bela diri? TIDAK.

Di FL saya, ada teman-teman saya saat SD, SMP, SMA. Mereka tahu dengan sangat, bahwa nilai mapel saya yang paling buruk adalah olahraga.

Nilai mapel olahraga saya tidak pernah lebih dari angka 7. Bahkan saat SD saya pernah menduduki peringkat 1, tapi ada 1 nilai 5 (merah) untuk mapel olahraga di raport saya. Kok bisa?

Bisa, karena semua nilai mapel yang lain adalah 9. Jadi jumlah nilai keseluruhan di raport saya tetap paling tinggi, walau ada 1 angka merah.

Baca Juga: Kisah Seorang Ayah yang Mencari Calon Suami untuk Putrinya

Ayahku Monster

Kembali lagi. Dari prestasi olahraga saya yang enggak banget, sudah kelihatan bahwa kekuatan fisik saya sebenarnya juga enggak banget.

Saya nggak masalah di-bully, diejek, diledek, di ganti-ganti nama saya, diplesetin nama saya, dibuat candaan. Saya bisa diam.

Tapi saat saya merasa ada orang yang tidak masuk golongan dituakan oleh ayah saya, berani menyebut nama ayah saya dengan tidak hormat, maka saya akan lupa bila kekuatan fisik saya enggak banget.

Saya bisa memiliki power entah darimana untuk menyerang orang yang sudah berani melecehkan nama ayah saya dengan ujarannya.

Ayah saya pernah menjadi inspirasi tulisan saya yang memenangkan lomba menulis cerpen dengan judul “AYAHKU MONSTER”

Dari judul cerpen itu kalian bisa tahu, seperti apa ayah saya di mata saya. Sebegitunya pun saya tetap tidak rela bila ada orang yang menyebut namanya dengan tidak hormat.

Bila kejadian AA itu bukan settingan. Kalaupun itu murni penyerangan, saya bisa paham, sangat paham, kenapa hal itu sampai bisa terjadi.

Mungkin ada banyak yang menentang dan menyesalkan. Mereka bilang, “Walau bagaimana seharusnya tidak perlu ada kekerasan fisik.” Kemudian sampai ada yang membawa-bawa dalil segala.

Ahhh nggak tahu deh. Saya bukan ahli hadis. Mungkin rasa cinta saya pada Allah, Rasulullah, yang menyatu dalam Islam, saya tunjukkan dengan cara yang kurang pas menurut mereka yang merasa ahli hadis dan ahli dalil.

Pasti saya akan dikatakan memperturutkan hawa nafsu.

Saya tidak tahu, apakah rasa ini memperturutkan hawa nafsu, atau ini sunatullah saya sebagai manusia yang merasa sakit hati dan tidak rela, saat Tuhan yang saya sembah, Rasul yang saya junjung, Islam yang saya yakini, dinistakan oleh mulut-mulut kotor seperti AA dan kroni-kroninya.

Sementara berharap pada mereka yang notabene melabeli diri sebagai pengayom rakyat, ternyata nothing to do saat mulut-mulut comberan itu berkecipak menista Islam.

Saya tidak tahu, yang pasti pembelaan akan saya lakukan. Jika bisa dengan tangan, akan saya lakukan dengan tangan.

Bila bisa dengan kata-kata, akan saya lakukan dengan kata-kata. Dan yang pasti, hati saya pun turut membela.

Walau mungkin dengan cara yang tidak mulia di mata mereka yang merasa mulia, karena sejatinya saya sendiri adalah manusia yang jauh dari kata mulia.[ind]

Sumber: t.me/ireneradjiman

Tags: Ayahku MonsterIrene Radjiman
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Semakin Ganas, Israel Membunuh Lebih dari 50 Anak Gaza di Akhir Pekan

Next Post

Miris, Anak-anak Gaza Meninggal Karena Israel Membatasi Evakuasi Medis

Next Post
Darah Para Syuhada

Miris, Anak-anak Gaza Meninggal Karena Israel Membatasi Evakuasi Medis

Trauma Jangan Dibiarkan, Kenali Penyebabnya

KDRT, Pola Asuh dan Kesehatan Mental

Belajar dari Hamas dan Gaza

Bangga Menjadi Muslim

  • Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    76 shares
    Share 30 Tweet 19
  • BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7580 shares
    Share 3032 Tweet 1895
  • Ada Apa dengan Sudan

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • PRa Salimah Rawapanjang Rayakan Milad Keempat Tahun

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5139 shares
    Share 2056 Tweet 1285
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3167 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • Empat Kebaikan Dunia dan Akhirat

    854 shares
    Share 342 Tweet 214
  • Muadz Bin Jabal, 1 dari 6 Sahabat Nabi yang Hafal Quran pada Masa Nabi

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga