KISAH-kisah pengalaman para jamaah haji saat berada di baitullah kerap kali mengundang decak kagum pada diri kita, mengagumi kuasa Allah subhanahu wata’ala.
Ada sebuah kisah nyata yang dialami oleh seorang ibu yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Tentang peristiwa bagaimana kitab kuning yang terselamatkan.
Sebelum berangkat menunaikan haji, anaknya yang mengaji di Pondok Pesantren Al-Falah, Kediri, Jawa Timur memintanya untuk membelikan kitab-kitab kuning yang diajarkan di Pondoknya.
Karena kitab-kitab itu sulit didapatkan atau bahkan tidak dijual di Indonesia, maka dia meminta ibunya untuk membelikan kitab tersebut di Makkah.
Ibu itu pun menyanggupi permintaan anaknya. Ketika hendak pulang ke Indonesia, sang ibu terlebih dahulu membelikan kitab pesanan anaknya.
Ternyata kitab yang dipesan anaknya jumlahnya lumayan banyak, meskipun hanya beberapa judul, namun karena kitab itu terdiri dari beberapa jilid maka tidak heran kalau satu koper penuh berisi kitab.
Baca juga : Jurus Terlarang Bisa Baca Kitab Kuning Metode El-Ankabut 212
Kisah Haji: Kitab Kuning yang Terselamatkan
Saat ibu itu dan jamaah haji yang satu kloter dengannya di Makkah, meletakkan barang-barang bawaannya di pinggir jalan untuk kemudian diangkut mobil menuju Jeddah, tiba-tiba turun hujan yang sangat deras.
Barang-barang jamaah haji yang terdiri dari koper dan tas yang berada di pinggir jalan sedang menanti untuk diangkut dengan mobil itu, terkena guyuran air hujan.
Di tengah hujan deras itu, tiba-tiba ada seseorang tak dikenal yang menyelamatkan koper milik ibu itu yang berisi kitab kuning untuk kemudian ditaruh di tempat yang tidak terkena hujan.
Sungguh aneh, orang itu hanya menyelamatkan koper itu dan tidak mengambil barang-barang milik jamaah lainnya.
Sehingga pada saat itu, di tempat itu seluruh tas, koper, dan barang-barang lainnya basah kuyup terkena hujan, kecuali koper yang berisi kitab kuning tersebut.
Sungguh besarnya kuasa Allah subhanahu wata’ala, yang telah membuat skenario sedemikian rupa hingga barang mulia seperti kitab kuning tersebut tidak jadi rusak terkena hujan. [mrr / Misteri di Tanah Suci, Yasir Maqosid Al-Azhary]