SAYANGNYA, banyak jemaah yang tidak sepenuhnya memahami aturan-aturan dalam ihram, sehingga tanpa disadari melakukan kesalahan.
Melewati miqat tanpa berihram dari miqat tersebut hingga sampai ke Jeddah atau tempat lain. Setelah melewati miqat, baru melakukan ihram dari tempat itu.
Hal ini menyalahi perintah Rasulullah yang mengharuskan setiap Jemaah haji agar berihram dari miqat yang dilaluinya.
Maka, bagi yang melakukan hal tersebut, agar kembali ke miqat yang dilaluinya tadi dan berihram dari miqat itu kalau memang memungkinkan.
Baca juga: Beberapa Kewajiban Bagi yang Sedang Ihram
Beberapa Kesalahan dalam Ihram
Jika tidak mungkin, maka ia wajib membayar fidyah dengan menyembelih binatang kurban di Mekkah dan memberikan keseluruhannya kepada orang-orang kafir.
Ketentuan tersebut berlaku bagi yang datang lewat udara, darat maupun laur. Jika tidak melintasi salah satu dari kelima miqat yang sudat ditentukan itu, maka ia dapat berihram dari tempat yang sejajar dengan miqat pertama yang dilaluinya.
Miqat adalah batas waktu dan tempat bagi jemaah untuk memulai ihram. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memulai niat ihram di miqat yang telah ditentukan.
Beberapa jemaah mungkin menunda niat hingga melewati miqat, yang pada akhirnya mewajibkan mereka untuk membayar bendungan (denda). Untuk menghindari hal ini, penting bagi setiap jemaah untuk memahami batasan miqat sebelum berangkat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ihram bukan hanya tentang mengenakan pakaian putih tanpa jahitan, melainkan juga menjaga perilaku, emosi, dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan.
Menjaga diri dari kesalahan-kesalahan yang umum terjadi selama ihram akan membantu jemaah menjalankan ibadah dengan khusyuk dan sah.
Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, jemaah dapat meraih pahala maksimal dari ibadah haji dan umroh yang dilakukan. [Din]