• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 22 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Tumbuh Kembang

Si Bungsu dan Si Sulung

September 24, 2023
in Tumbuh Kembang
Si Bungsu dan Si Sulung

Ilustrasi, foto: usaid.gov

79
SHARES
606
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BUNGSU dan sulung dibedakan oleh tahun lahir. Selebihnya tak ada bedanya.

Ketika anak yang lahir di sebuah keluarga lebih dari satu, maka akan selalu ada istilah si bungsu dan si sulung. Si bungsu yang paling belakangan lahir dan si sulung yang awal.

Namun, kerap terjadi perlakuan yang berbeda antara bungsu dan sulung dari orang tua. Si sulung lebih banyak melayani sementara si bungsu lebih sering dilayani.

Perlakuan ini bergulir seperti otomatis, sejak anak-anak masih balita hingga terbawa di usia mereka remaja bahkan dewasa.

Dampak Psikologis

Sebenarnya, tak ada bedanya antara si bungsu dan si sulung kecuali dari tahun lahirnya saja. Tapi karena si sulung dianggap lebih berpengalaman, maka si sulung dituntut untuk lebih segalanya dari si bungsu.

Kalau hal itu diperlakukan saat keduanya masih balita, mungkin saja ada pengaruh positif. Yaitu, menumbuhkan rasa sayang dari si sulung dan memunculkan rasa hormat dari si bungsu.

Tapi jika perlakuan itu berlanjut di usia remaja dan dewasa, maka akan ada ekses negatif. Yaitu, si sulung merasa terbebani dan si bungsu menjadi manja.

Bentukan sifat manja pada anak akan menjadikan dirinya ingin selalu dilayani. Pada saat yang sama, potensi skillnya menjadi bonsai alias tidak tumbuh normal.

Dampak yang tidak kalah beratnya adalah terbentuk kondisi eksploitasi secara kolektif dari keluarga terhadap beban yang harus dipikul si sulung.

Dirinya akan menangkap kesibukan keluarga sebagai beban. Karena semua jari telunjuk seperti selalu mengarah ke dirinya. Padahal, ada orang lain yang mestinya bisa berbagi beban.

Porsi Keseimbangan

Ayah ibu adalah manejer dari dinamika keluarga. Termasuk dalam membina dan mendidik anak-anak, baik si bungsu dan si sulung.

Prinsip keseimbangan mengajarkan bahwa jangan beban terpikul di satu titik. Dan, jangan hak berkumpul di titik yang lain.

Boleh-boleh saja si sulung ditunjuk sebagai pelopor. Tapi, penunjukan itu tidak bersifat permanen. Ada masanya di mana si sulung juga harus dilayani oleh si bungsu. Sekaligus untuk memberikan ruang dan rangsangan agar si bungsu menunjukkan potensinya yang masih tersembunyi.

Latih setiap anak untuk mengerjakan tugas masing-masing, termasuk tugas di rumah. Dan usahakan untuk tidak ada kekhususan antara beban si bungsu dan si sulung.

Berikan juga ruang terjadinya saling berlomba dan bekerja sama antara keduanya. Hal ini agar ada kesetaraan dalam hak dan kewajiban anak, baik dia sebagai si bungsu maupun si sulung.

Namun begitu, penghormatan kepada si sulung dari si bungsu tetap harus dijaga, sebagaimana rasa sayang si sulung terhadap si bungsu. [Mh]

Tags: Si Bungsu dan Si Sulung
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Senam Ling Tien Kung: Sejarah, Cara Pelaksanaan, dan Manfaatnya

Next Post

INSISTS Gelar Bedah Buku Ideologi Gender dalam Studi Islam di IBF 2023

Next Post
INSISTS Gelar Bedah Buku Ideologi Gender dalam Studi Islam di IBF 2023

INSISTS Gelar Bedah Buku Ideologi Gender dalam Studi Islam di IBF 2023

Lagi-Lagi Masalah Bau dan Kebersihan

Kebahagiaan Itu Harus Kita Upayakan Sendiri

Setiap Jiwa Tidak Akan Mati kecuali dengan Izin Allah

Renungan Kematian di Pinggir Pantai Jepang

  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    135 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Halal Kulture District Jakarta Hadir untuk Para Muslim Muda Menumbuhkan Semangat Baru

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    253 shares
    Share 101 Tweet 63
  • Sosok Ira Puspadewi yang Fenomenal

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7646 shares
    Share 3058 Tweet 1912
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Hukum Memelihara Ayam tapi Mengganggu Tetangga

    1368 shares
    Share 547 Tweet 342
  • Kualitas Udara Memburuk, New Delhi India Menutup Semua Sekolah Darah

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga