KEBAHAGIAAN itu harus kita upayakan sendiri. Kadang kita kesal pada sesuatu atau orang lain karena kita menuntut mereka yang memberikan kebahagiaan kepada kita.
Kita berpikir, “Harusnya begini dong. Harusnya begitu dong. Harusnya dia paham. Harusnya dia jangan begitu.”
Semua sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kalau tidak terjadi seperti yang kita inginkan, kita kesal. Lalu, bukannya mengurangi harapan malah mengutuk orang yang bersangkutan.
Juga soal gibah. Semakin kita bergibah sebetulnya semakin hati kita merasa susah. Alasannya karena kita jadi memikirkan sisi negatif seseorang dan kita jadi larut di dalamnya. Padahal bisa jadi itu semua bukan urusan kita.
Iri hati pula terjadi karena kita hanya melihat kelebihan orang lain. Kemudian lupa bahwa kita juga punya kelebihan yang mungkin diinginkan orang lain.
Baca Juga: Memberi Perhatian Menjadi Cara Menjaga Anak
Kebahagiaan Itu Harus Kita Upayakan Sendiri
Banyak bersyukur dan fokus pada kebahagiaan diri sendiri dan mencari kebahagian sendiri tanpa menyusahkan orang lain. Saya rasa bisa membuat kita menjadi tidak terlalu galau dalam menghadapi hidup ini.
Intinya jangan berharap orang lain akan memenuhi kebahagiaan kita. Usahakan saja sendiri.
Tapi kalau sudah punya penyakit hati. Mau membicarakan apa saja juga tetap saja salah di matanya.
Dari Sahl bin Sa’d berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”
Kemudian dia berkata:” Wahai Muhammad! Kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.”
(HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no 4278, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa, al-Hakim dalam al-Mustadrak 7921 Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 2/483)
On the way airport. Mampir beli minuman. Eh ada rumah cantik warna pink. Kebetulan tidak ada penghuninya. Pintunya besar-besar. Cantik tapi misterius. Ini numpang foto.
Benda itu tidak perlu dimiliki. Kalau foto saja cukup. Cukuplah. Makanya kalau aku foto makanan jangan tanya rasanya. Belum tentu itu makananku. Siapa tahu cuma display.[]
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc