BEBERAPA essential oils dianggap aman untuk meningkatkan suplai ASI. Namun tetap perlu di bawah bimbingan medis, karena aturan keamanan tiap essential oils bervariasi.
Essential Oils adalah minyak esensial yang diekstraksi dari tanaman aromatik atau herbal. Mereka digunakan dalam aromaterapi dan pengobatan tradisional untuk tujuan terapeutik, relaksasi, dan kosmetik.
Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa ibu mungkin bertanya-tanya, “Apakah aman menggunakan essential oils saat menyusui?”
Memahami informasi ini sangat penting untuk memastikan keselamatan ibu menyusui dan bayinya.
Baca Juga: 4 Tips Memilih ASI Booster yang Aman
7 Essential Oils untuk Meningkatkan Suplai ASI
Dilansir dari Mom Junction, 7 Essential Oils berikut umumnya dianggap aman untuk digunakan selama menyusui. Namun, kasus tiap individu mungkin berbeda.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter atau ahli laktasi sebelum menggunakannya.
1. Minyak adas
Minyak esensial adas diyakini sebagai galactagogue yaitu senyawa dalam tanaman yang dapat meningkatkan produksi susu.
Selain itu, digunakan dalam pengobatan alami untuk mengobati masalah terkait laktasi seperti peradangan payudara dan saluran susu tersumbat.
Namun, tidak ada penelitian konklusif tentang keamanan dan kemanjuran minyak ini. Minyak esensial adas dapat menyebabkan reaksi alergi setelah penggunaan oral atau topikal karena reaktivitas silang dengan tanaman dari keluarga Apiaceae seperti wortel dan seledri.
Minyak adas harus dihindari selama kehamilan.
2. Minyak lavender
Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi minyak lavender pada jam-jam pertama periode postpartum dapat menghasilkan kesehatan fisik dan mental ibu.
Sementara penelitian lain menunjukkan bahwa menghirup aroma lavender selama empat minggu dapat mencegah stres, kecemasan, dan depresi pascapersalinan.
Namun, aplikasi topikalnya di sekitar area payudara harus dihindari karena aktivitas estrogenik dan anti androgeniknya.
Lebih dari itu lavender “umumnya diakui keamanannya”.
3. Clary sag
Clary sage memiliki kegunaan terapeutik karena aktivitas antimikrobanya. Telah dilakukan observasi bahwa clary sage dapat membantu meningkatkan suplai ASI jika ibu mengalami suplai ASI yang rendah.
Clary sage berbeda dengan sage, yang dikenal dapat mengurangi aliran susu. Sebaiknya hindari area payudara dan agar bayi yang baru lahir tidak terkena minyak.
Minyak ini memiliki aroma yang kuat, disarankan untuk menghindari selama periode postpartum, ketika bayi menggunakan indra penciumannya.
4. Minyak pohon teh
Karena aktivitas antimikrobanya yang menjanjikan, Bunda dapat mempertimbangkan minyak pohon teh topikal sebagai pengobatan herbal untuk infeksi.
Namun, karena aktivitas estrogenik dan anti androgeniknya, hindari mengoleskannya di sekitar payudara. Hindari juga konsumsi minyak pohon teh secara oral.
5. Minyak chamomile
Selama menyusui, minyak chamomile digunakan untuk meningkatkan relaksasi, dan bahkan mungkin secara tidak langsung membantu produksi ASI.
Chamomile juga dianggap sebagai galactagogue, meskipun tidak ada bukti klinis untuk efek ini.
Perlu dicatat bahwa spora botulisme telah ditemukan di beberapa teh chamomile lepas yang dijual di toko makanan kesehatan.
6. Minyak Germanium
Penggunaan topikalnya lazim untuk menenangkan puting yang pecah-pecah dan menyakitkan selama menyusui.
Juga, digunakan untuk mengobati nyeri neuropatik (gejala gangguan atau penyakit pada saraf di tubuh). Minyak ini diyakini memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur.
7. Minyak Helichrysum
Minyak esensial Helichrysum dianggap sebagai pengobatan herbal untuk penyakit seperti eksim, infeksi bakteri, lecet, infeksi jamur, peradangan, luka, bisul, dan luka.
Ramuan ini diyakini memiliki sifat anti kejang dan anti inflamasi. Namun, keamanan penggunaannya saat menyusui perlu penelitian lebih lanjut.
Itulah beberapa essential oils yang bisa Bunda gunakan untuk meningkatkan suplai ASI. Namun, tetap konsultasikan kepada ahli laktasi agar dapat meyakinkan keamannya untuk Bunda, karena tiap individu akan berbeda. [Ln]