BAGAIMANA hukum membaca qunut saat sholat Witir? Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan sebagai berikut.
Telah terjadi perbedaan pendapat ulama tentang qunut secara umum, berkata Imam Ibnu Rusyd Al Maliki Rahimahullah:
اختلفوا في القنوت، فذهب مالك إلى أن القنوت في صلاة الصبح مستحب، وذهب الشافعي إلى أنه سنة وذهب أبو حنيفة إلى أنه لا يجوز القنوت في صلاة الصبح، وأن القنوت إنما موضعه الوتر وقال قوم: بيقنت في كل صلاة، وقال قوم: لا قنوت إلا في رمضان، وقال قوم: بل في النصف الاخير منه وقال قوم: بل في النصف الاول منه.
“Mereka berselisih tentang qunut:
– Malik berpendapat bahwa qunut dalam shalat shubuh adalah sunah
– dan Asy Syafi’i juga mengatakan sunah
– dan Abu Hanifah berpendapat tidak boleh qunut dalam shalat subuh, sesungguhnya qunut itu adanya pada shalat witir.
– Ada kelompok yang berkata: berqunut pada setiap shalat.
– Kaum lain berkata: tidak ada qunut kecuali pada bulan Ramadan.
– Kaum lain berkata: Adanya pada setelah setengah bulan Ramadan.
– Ada juga yang mengatakan: bahkan pada setengah awal Ramadan.” (Imam Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, 1/107-108. Darul Fikr)
Baca juga: Cara Membaca Doa Qunut saat Shalat Berjamaah
Qunut Witir Setelah Setengah Ramadan; Sunahnya Para Sahabat
Ada pun tentang qunut saat witir, Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah berkata:
لا يصح فيه عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء
Tidak ada yang shahih sedikit pun dari Nabi ﷺ tentang hal ini. (Talkhish Al Habir, 2/18)
Imam Ibnu Khuzaimah berkata:
ولست أحفظ خبراً ثابتاً عن النبي صلى الله عليه وسلم في القنوت في الوتر
Aku tidak hafal adanya hadits yang shahih dari Nabi ﷺ tentang qunut saat witir. (Shahih Ibni Khuzaimah, 2/151)
Akan tetapi, qunut saat witir ADA pada masa para sahabat Nabi ﷺ
Imam ‘Atha bin Abi Rabah ditanya tentang qunut witir, Beliau menjawab:
كان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم يفعلونه
Dahulu para sahabat Nabi ﷺ melakukannya. (Mukhtashar Qiyam Al Lail, Hlm. 66)
Syaikh Al Mujahid, Sulaiman bin Nashir Al ‘Alwan Rahimahullah berkata:
وجاء عن بعض الصحابة أنه لا يقنت إلاّ في النصف من رمضان . صح هذا عن ابن عمر
Telah datang riwayat dari sebagian sahabat nabi bahwa tidak ada qunut kecuali pada separuh Ramadhan. Hal ini shahih dari Ibnu Umar. (Ahkam Qiyam Al Lail, Hlm. 28)
Jadi, para ulama sepakat sunahnya saat witir di setengah Ramadhan sampai akhir.
واتفقوا على أن القنوت في الوتر مسنون في النصف الثاني من شهر رمضان إلى آخره .
Para ulama sepakat tentang berqunut dalam shalat witir itu sunnah saat separuh bulan Ramadhan sampai akhir. (Al Wazir Ibnu Hubairah, Ikhtilaf Al Aimmah Al ‘Ulama, 1/138)
Hanya saja mereka berbeda apakah qunut dalam witir juga sunnah pada witir-witir selain paruh akhir bulan Ramadhan?
ثم اختلفوا في موضعه . فقال أبو حنيفة : قبل الركوع . وقال الشافعي وأحمد : بعده . ثم اختلفوا هل هو مسنون في بقية السنة ؟ فقال أبو حنيفة وأحمد : هو مسنون في جميع السنة . وقال مالك والشافعي : لا يسن إلا في نصف شهر رمضان الثاني .
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang tempatnya qunut. Abu Hanifah mengatakan: sebelum ruku. Asy Syafi’i dan Ahmad mengatakan: setelahnya. Lalu mereka juga berselisih apakah disunahkan pada shalat sunnah lainnya? Abu Hanifah dan Ahmad berkata: Hal itu sunah di sepanjang tahun. Malik dan Asy Syafi’i mengatakan: “Tidak sunnah kecuali hanya pada paruh kedua bulan Ramadhan.” (Ibid)
Maka, janganlah ingkari jika sebagian masjid ada qunut saat shalat witirnya sejak separuh akhir Ramadhan. Itu sunah yang disepakati para ulama, tetapi mereka berbeda apakah itu juga sunnah di luar Ramadhan.
Wallahu A’lam wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa Shahbihi wa Sallam.[ind]