ChanelMuslim.com – Populerkan orang shalih dan ulama, jangan populerkan orang fasik. Hal ini dijelaskan oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan, selengkapnya berikut ini.
Pada era medsos, sangat mudah orang jadi terkenal dan viral; baik karena kebaikannya atau keburukannya.
Ada baiknya bagi muslim mana pun yang aktif di medsos memilah mana yang layak dipopulerkan, mana yang tidak.
Mempopulerkan orang jahat, fasik, ahli maksiat, karena kemaksiatannya, akan menenggelamkan orang-orang baik dan kebaikannya.
Dengan demikian, mata dan telinga manusia pun terbiasa dan lebih familiar dengan nama-nama orang jahat dan kejahatannya. Tentunya ini tidak sehat.
Baca Juga: Kisah Laki-laki Fasik yang Diampuni oleh Allah
Populerkan Orang Shalih dan Ulama, Jangan Orang Fasik
Allah Ta’ala menceritakan orang-orang kafir dengan: walladzina kafaruu, menyebut orang zalim dengan zhaalimullinafsih, orang-orang fasik dengan ulaaika humul faasiquun, dengan bentuk mubham (tidak jelas), agar person-person mereka tidak populer.
Fir’aun, Kisra, dan Qaishar bahkan tidak disebutkan nama aslinya, itu sama dengan nama gelar raja, bukan nama asli.
Kecuali, bagi yang memang sudah parah seperti Qarun dan Abu Lahab.
Sebaliknya, Allah Ta’ala mempopulerkan nama-nama nabi, rasul, seperti Adam, Idris, Nuh, Shalih, Ibrahim, Ismail, Musa, dan lainnya, serta orang shalih seperti Maryam, Luqman, dan Zaid.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahkan sudah diperkenalkan di kitab-kitab terdahulu sebelum kelahirannya.
Maka, populerkanlah orang-orang shalih dan kebaikannya, orang-orang berilmu dan keilmuannya, walau menjadi populer bukanlah cita-cita mereka.
Sebab menjadi populer itu tidak salah, nyatanya para nabi, rasul, sahabat, imam mazhab, semuanya orang-orang populer.
Yang salah adalah mempopulerkan diri sendiri dengan cara yang salah dan norak; bul ‘ala zamzam fatu’raf (kencingilah sumur zamzam kau akan terkenal).
Dengan populernya orang-orang shalih dan ahli ilmu, semoga itu bisa menjadi teladan dalam keshalihan, kedermawanan, keilmuan, dan kebaikan lainnya.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thariq
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa Shahbihi wa Sallam.[ind]