ChanelMuslim.com – Pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati itu sesuai dengan ajaran Islam. Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan beberapa dalil yang mendukung bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi sakit.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
Janganlah kamu menjerumuskan dirimu sendiri dalam jurang kebinasaan. (QS. Al Baqarah: 195)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
لَا يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ
Jangan campur antara Unta yang sakit dengan Unta yang sehat. (HR. Bukhari no. 5771)
Baca Juga: 12 Manusia Terbaik versi Al-Qur’an dan Sunnah
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati sesuai Ajaran Islam
Imam al Qarafi Rahimahullah mengatakan:
قد يكون الخوف من غير الله عز و جل ليس محرما كالخوف من الأسود و الحيات والعقارب و الظلمة, و قد يجب الخوف من غير الله عز و جل كما أمرنا الفرار من أرض الوباء بمعنى أنا نهينا عن دخولها, و الخوف منها على أجسامنا من الأمراض والأسقام و في الحديث : فر من المجذوم كما فرارك من الأسد, فصون النفوس والأجساد والمنافع والأعضاء والأموال والأعراض عن الأسباب المفسدة واجب كما علمت
Takut kepada selain Allah Ta’ala bisa menjadi hal yang tidak diharamkan, seperti takut kepada singa, ular, kalajengking, dan kegelapan.
Takut kepada selain Allah Ta’ala malah wajib sebagaimana kita diperintahkan untuk menjauh dari daerah wabah, dalam artian kita dilarang untuk memasukinya.
Khawatir jika hal itu menimpa tubuh kita berupa penyakit dan rasa sakit. Di hadits disebutkan: “Larilah dari penyakit lepra seperti kamu lari dari singa”.
Maka, melindungi jiwa, badan, maslahat, anggota badan, dan menghindar dari sebab-sebab kerusakan adalah WAJIB sebagaimana yang telah Anda ketahui. (Imam al Qarafi, Al Furuq, 4/401)
Syaikh Hamzah Muhammad Qasim berkata:
والعبد مأمور باتقاء أسباب الشر إذا كان في عافية، فكما أنه يؤمر أن لا يلقي نفسه في الماء، أو في النار مما جرت العادة أنه يهلك أو يضر، فكذلك اجتناب مقاربة المريض، والقدوم على بلد الطاعون فإن هذه كلها أسباب للمرض والتلف
Seorang hamba diperintahkan untuk menghindar dari sebab bahaya jika dia dalam keadaan sehat, maka sebagaimana dia diperintahkan untuk tidak memasuki air atau api yang dapat membawanya pada celaka dan binasa, begitupula dia mesti menghindari berdekatan dengan orang sakit, dan tidak mendatangi negeri tha’un, krn semua ini menjadi sebab penyakit dan kehancuran.
(Manaar al Qari Syarh Mukhtashar Shahih al Bukhari, 5/222)
Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.[ind]